Gara-gara Hobi Kentut, Wanita Ini Raup Uang Puluhan Juta Rupiah Sebulan
https://www.naviri.org/2021/04/gara-gara-hobi-kentut-wanita-ini-raup.html
Naviri Magazine - Cara orang zaman sekarang mencari penghasilan semakin beragam dan unik saja. Seperti wanita ini, dia mendapatkan pundi-pundi uang dari 'jualan' video yang, mungkin menurut sebagian orang, dipandang jorok atau menjijikkan.
Emma Martin sudah 20 tahun menghidupi dirinya dan keluarga dari menjual konten video yang memperlihatkan ia sedang kentut atau buang gas. Dimulai pada 1999, ketika dia merekam gas yang keluar dari tubuhnya, menggunakan kamera infra merah.
Kini, dengan semakin berkembangnya platform media sosial, wanita 48 tahun ini menjual video dia sedang buang gas di situs video berbayar. Untuk bisa menonton Emma kentut secara 'eksklusif', pelanggan harus membayar USD 4,99 atau sekitar Rp 72.800 setiap bulannya.
Dari bayaran yang diterima dari para pelanggan, Emma Martin bisa mendapat penghasilan hingga USD 4,200 atau sekitar Rp 61,2 juta sebulan. Dia juga mengunggah video di Clip4Sale, dan memasang tarif USD 7 atau sekitar Rp 102 ribu untuk durasi satu menit.
Sebelum membuat konten video untuk diunggah, Emma melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya mengatur diet agar produksi gas dalam sistem pencernaannya meningkat.
"Saya makan banyak salad, asparagus, alpukat. Saya juga makan banyak masakan Meksiko. Salah satu makanan favorit saya adalah campuran coleslaw dan kacang kukus, saya juga banyak makan itu," ujarnya, seperti dikutip dari Daily Mail.
Sadar kalau tidak semua anggota keluarga bisa menerima caranya menghasilkan uang, Emma merekam video saat rumah sedang kosong. Sebab dia tidak mau suami maupun anak-anaknya merasa jijik. Meskipun sang suami sudah tahu pekerjaan anehnya itu.
"Suami saya tahu, tapi dia tidak suka sama sekali. Tidak ada satu pun orang di keluarga saya yang tahu. Saya tidak yakin mereka akan menerima, tapi kan saya juga wanita yang sudah dewasa," kata Emma.
Menurut Emma, para pelanggan akunnya sebagian besar adalah 'fart fetish', yakni mereka yang terangsang ketika mendengar suara atau melihat orang kentut.
"Saat pertama kali mendengar fart fetish, aku seperti, 'Ewww, apa? Yang seperti itu tidak mungkin fetish.' Tapi lalu saya paham. Sebenarnya lumayan keren juga. Sebuah fetish tersembunyi," tuturnya.
Emma juga mendapati kalau pelanggan yang menikmati konten videonya terbagi menjadi dua kategori. Beberapa di antaranya merupakan pekerja kantoran yang memiliki ketertarikan seksual unik tapi terlalu malu meminta istri mereka melakukannya. Sementara yang kedua adalah pria-pria muda usia 20-an tahun yang menjadi follower-nya.