Tampak Tak Berbahaya, 7 Hewan Ini Menyimpan Racun Mematikan
https://www.naviri.org/2021/03/tampak-tak-berbahaya-7-hewan-ini.html
Naviri Magazine - Istilah “hewan pembunuh” mungkin mengingatkan kita pada hewan-hewan besar, atau memiliki penampilan menakutkan. Tapi ciri semacam itu tidak dimiliki oleh hewan-hewan pembunuh paling mematikan yang ada dalam daftar ini.
Berbeda dengan hewan-hewan pembunuh lain yang mungkin lebih familier, hewan-hewan berikut ini memiliki tampilan yang biasa-biasa saja, kadang bahkan indah, sehingga orang sering kali tergoda untuk menyentuhnya.
Namun, di balik penampilan mereka yang tampak tidak berbahaya, beberapa hewan ini adalah pembunuh paling mematikan di dunia. Berikut ini uraiannya.
Siput cone (Cone snail)
Disebut pula siput kerucut, hewan ini memiliki warna cerah, dan bentuknya terlihat lucu sehingga orang sering kali tergoda untuk menyentuhnya. Namun, siput ini sangat berbahaya, karena mengandung racun.
Ketika berada dalam genggaman, misalnya, ia akan menusukkan duri sekaligus menyuntikkan racunnya. Kekuatan duri yang ada di bagian kepala siput itu sangat hebat, karena dapat menembus sarung tangan atau pakaian selam yang tebal.
Ketika tersengat oleh racun siput tersebut, korban akan mengalami kerusakan saraf. Bagian tubuh yang tersengat akan sangat sakit, dan kemudian mati rasa. Setelah itu, racun akan menyebar ke seluruh tubuh dengan cepat, dan mengakibatkan lumpuh.
Katak beracun (Poison arrow frog)
Hidup di hutan Amazon, katak beracun memiliki warna-warni yang sangat indah, sehingga juga sering kali menggoda manusia untuk menyentuhnya. Tetapi hewan yang tampak indah ini menyimpan maut. Begitu seseorang menyentuhnya, hampir dapat dipastikan kematian segera menjemputnya.
Katak itu tidak menggigit, juga tidak menyengat. Racun katak ini terdapat pada kelenjar kulitnya atau lendir mengkilap yang melingkupi tubuhnya. Karenanya, katak ini pun menjadi satu-satunya katak yang mampu membunuh hanya melalui sentuhan.
Katak yang mampu melompat sejauh 2 meter atau 50 kali panjang tubuhnya ini sering dimanfaatkan masyarakat setempat untuk melumuri ujung-ujung anak panah yang biasanya digunakan untuk berburu. Hewan yang terpanah biasanya akan langsung mati di tempat.
Badut pemalas (The lazy clown)
Badut pemalas adalah nama julukan untuk seekor ulat bulu yang merupakan anggota keluarga serangga Lonomia. Nama aslinya Taturana Tatarana.
Ulat yang tinggal di hutan Amazon ini memiliki tampilan yang tak jauh beda dengan ulat yang biasa kita lihat, namun ulat satu ini sangat mematikan. Tubuh ulat ini ditumbuhi duri-duri halus yang lebat, dan di masing-masing durinya itulah racun yang amat berbahaya tersimpan.
Yang mengerikan, racun ulat ini mengandung anticoagulant, yang berfungsi menghancurkan susunan sel darah, sehingga korbannya hampir bisa dipastikan akan tewas dalam waktu singkat.
Ular laut (Beaked sea snake)
Ular ini hidup di kepulauan India dan Asia, pantai-pantai daerah India, atau sekitar Teluk Persia, dan memiliki nama Enhydrina schistos. Ular ini dianggap sebagai pemilik racun paling berbahaya di dunia, karena 1,5 miligram racunnya sudah dapat membunuh korbannya.
Uniknya, meski beracun, daging ular ini sering dijadikan santapan bagi orang-orang Singapura dan Hong Kong. Tentu setelah racunnya dibuang dan dagingnya dibersihkan.
Ikan batu (Stone fish)
Dinamai ikan batu, karena ikan ini sekilas mirip batu, sehingga tidak jarang orang tanpa sengaja menginjaknya. Ketika ia terinjak, ikan itu akan menyuntikkan racunnya, sehingga orang yang menginjaknya akan menghadapi teror kematian.
Ikan ini disebut ambush predator (predator sergap), karena ia senang menyamarkan diri di antara batuan karang, dan menunggu korbannya dengan sabar. Duri-duri kecil yang tumbuh pada tubuhnya seperti kumpulan jarum injeksi, yang tiap durinya memiliki racun yang cukup untuk membunuh manusia atau hewan lain dalam hitungan menit.
Yang mengerikan, racun ikan ini sangat mematikan. Korban yang terkena sengatannya akan merasakan sakit luar biasa, sehingga sering kali memilih diamputasi bagian tubuhnya yang terkena sengatan itu, daripada terus merasakan sakitnya.
Ubur-ubur kotak (Box jelly-fish)
Ubur-ubur ini memiliki tubuh sepanjang 16 inci, dan memiliki 24 mata. Yang paling berbahaya dari makhluk ini adalah tentakelnya, yang mengandung nematocysts (sel-sel sengat mikroskopis), yang akan bereaksi ketika mendapatkan sentuhan atau sapuan sekecil apa pun. Ketika orang menyentuhnya, sel-sel sengatnya akan langsung menyembur dan menyuntikkan racun mematikan.
Sengatan ubur-ubur ini disebut the sea wasp, yang oleh para ahli dideskripsikan sebagai “siksaan yang sangat mengerikan”. Korban akan merasakan ribuan sengatan sekaligus di tubuhnya, sehingga sering kali mengalami shock yang berujung pada kematian.
Gurita cincin biru
Gurita cincin biru (genus Hapalochlaena) adalah spesies yang hidup di air pasang samudera Pasifik, dari Jepang hingga Australia (terutama di sekitar selatan New South Wales dan Australia selatan). Meskipun ukurannya relatif kecil, namun hewan ini dianggap sebagai hewan paling beracun di dunia laut.
Gurita mematikan ini menghasilkan racun yang mengandung tetrodotoxin, 5-hydroxytryptamine, hyaluronidase, tiramine, histamine, tryptamine, octopamine, taurine, asetilcoline, dan dopamine. “Ramuan racun” itu memiliki keampuhan sepuluh ribu kali dibanding sianida, dan dapat membunuh 26 manusia dewasa sekaligus dalam hitungan menit.
Racun itu diproduksi oleh bakteri dalam kelenjar ludah gurita. Ketika tersengat, korban akan mengalami kelumpuhan, sesak napas, kemudian serangan jantung yang berakibat kematian.