Perlu Tahu, Ini 10 Jenis Hewan yang Terancam Kepunahan di Zaman Kita
https://www.naviri.org/2021/03/perlu-tahu-ini-10-jenis-hewan-yang.html
Naviri Magazine - Diperkirakan, satu spesies hewan mati setiap tahun, dan tingkat kepunahan itu makin hari makin bertambah—tanpa diketahui. Diperkirakan telah ada 500 spesies hewan yang telah punah, dan sebagian besar terjadi di abad ini.
Ironisnya, ancaman terbesar atas kepunahan hewan-hewan itu adalah tindakan manusia yang merusak habitat mereka, mengubah alam liar menjadi perumahan, membangun pertambangan di areal hutan, atau memburu mereka untuk berbagai keperluan. Berikut ini adalah beberapa spesies hewan yang paling terancam di seluruh dunia.
Kelelawar tapal kuda
Di Britania Raya, ada empat belas jenis kelelawar, dan semuanya dalam kondisi terancam kepunahan. Kelelawar tapal kuda, yang lebih besar dari yang lain, adalah salah satu yang paling langka. Diperkirakan, pada saat ini hanya ada sekitar 4.000 sampai 6.600 individu hewan tersebut.
Ancaman kepunahan kelelawar tersebut salah satunya datang dari penggunaan insektisida (zat kimia beracun yang disemprotkan manusia pada tanaman untuk membunuh serangga berbahaya) yang telah membunuh serangga, yang merupakan sumber utama makanan mereka.
Harimau Siberia
Harimau Siberia adalah subspesies langka harimau, dan dianggap subspesies terbesar dari enam subspesies harimau. Dikenal pula dengan nama harimau Amur, harimau Korea, harimau Manchuria, atau harimau Cina Utara. Habitatnya berada di wilayah Amur, Timur Jauh, dan berstatus dilindungi.
Hewan ini terancam kepunahan, karena seringnya diburu. Konon, harga satu ekor harimau ini dapat menghidupi satu keluarga selama satu tahun. Karena harganya yang amat mahal itulah para pemburu banyak yang mencarinya, sehingga berakibat kepunahan.
Penyu tempayan
Penyu ini terancam kepunahan, juga karena seringnya diburu manusia, untuk diambil daging atau telurnya. Selain itu, lemak penyu ini juga digunakan dalam industri kosmetik. Karena banyaknya perburuan, penyu tempayan pun terancam kepunahan.
Yang menjadikan masalah semakin berat, hewan itu juga sering kali terperangkap dalam jaring ikan nelayan, dan kemudian mati. Karena keprihatinan atas ancaman kepunahan penyu ini, sebuah hotel di Turki mengkampanyekan perlindungan untuknya dengan membangun peternakan khusus untuk penyu tersebut.
Elang ekor putih
Burung buas ini terancam punah, karena dua hal—pertama karena diburu untuk tujuan penelitian ilmiah, dan kedua karena diburu para gembala dan pemburu yang menganggap mereka sebagai ancaman bagi domba atau burung mereka.
Pada saat ini, tindakan konservasi untuk elang tersebut telah dilakukan, dan populasinya di Eropa Timur mulai pulih. Di masa mendatang, direncanakan untuk menempatkan spesies elang ini di beberapa daerah peternakan tradisional di Eropa.
Bebek Mandarin
Bebek Mandarin adalah bebek berukuran sedang, yang memiliki kekerabatan dengan bebek kayu Amerika Utara. Bebek ini memiliki ukuran panjang 41 sampai 49 sentimeter, dan bentang sayap 65 sampai 75 sentimeter.
Ancaman kepunahan bagi burung indah ini datang terutama dari para penebang kayu dan pemburu liar. Selain itu juga karena adanya predator seperti cerpelai, rakun, anjing, berang-berang, elang burung hantu, dan ular rumput.
Monyet ekor singa
Hewan ini hidup di beberapa daerah di Karnataka, Kerala, dan Tamil Nadu. Mereka dianggap sebagai monyet yang paling terancam kepunahan, karena hanya 400 ekor yang tersisa di alam liar.
Ancaman kepunahan bagi hewan ini datang dari lingkungan, juga perburuan. Hutan tropis, yang merupakan habitat alami monyet ini, sekarang telah dibersihkan dan digantikan dengan perkebunan teh dan kopi. Seperti halnya para mamalia lain, ancaman utama kepunahan adalah penghancuran dan kerusakan habitat mereka.
Selain itu, para pemburu liar juga sering kali menangkapi bayi kera, membunuh induk mereka dalam proses perburuannya, untuk kemudian dijual ke kolektor ilegal. Kera-kera itu diburu untuk diambil daging dan bulunya.
Jackass penguin
Jackass penguin merupakan satu-satunya jenis burung penguin yang ada di Afrika Selatan. Meski mereka hidup begitu jauh di utara, namun daerah itu relatif dapat dijangkau, sehingga penguin Afrika pun rentan terhadap pembunuhan oleh manusia.
Selain itu, polusi minyak juga mengancam eksistensi mereka, seiring manusia yang sering mencuri telur-telur mereka untuk dijadikan makanan.
Gorila gunung
Spesies ini adalah yang paling terancam kepunahan dari subspesies gorila lain. Pada saat ini, hanya ada sekitar 700 gorila gunung yang masih ada di alam bebas. Satu-satunya tempat mereka masih hidup hanya di Virunga, suatu kawasan gunung berapi di bagian timur Zaire, Rwanda, dan Uganda.
Ancaman kepunahan mereka berasal dari habitat yang hilang. Mereka sangat bergantung pada hutan lebat untuk bertahan hidup, namun tempat tinggal mereka terus-menerus ditebang untuk lahan tanaman dan ternak. Selain itu, mereka juga sering terperangkap ke dalam jerat pemburu yang dimaksudkan untuk hewan lain.
Gorila dan manusia memiliki kemiripan 98 persen secara genetis, sehingga mereka juga terkena penyakit manusia. Rentan terhadap penyakit adalah faktor lain yang juga menyebabkan ancaman kepunahan mereka.
Numbat
Numbat adalah hewan kecil yang mendiami hutan di sisi barat Australia. Tempat itu juga merupakan satu-satunya tempat mereka dapat ditemukan di alam liar. Mereka bertahan hidup di sebuah area kecil, di sudut barat daya Australia.
Ancaman kepunahan datang dari rusaknya habitat mereka, karena ditebang untuk pertanian dan pertambangan. Selain itu, rubah, kucing, dan anjing, yang dipelihara manusia juga banyak yang memangsa numbat.
Black footed ferret
Hewan ini hidup di wilayah pinggiran black footer, di Amerika Utara, dan merupakan salah satu mamalia yang paling terancam di sana. Seperti yang lain, ancaman kepunahan bagi hewan ini pun datang dari rusaknya habitat mereka. Tempat mereka hidup diubah menjadi pertambangan dan lahan perumahan manusia.
Pada tahun 2010, para ahli biologi mulai melakukan konservasi, dan sebanyak 1.500 mamalia itu sekarang dipelihara di alam bebas.