Muslimah Perlu Tahu: Sunnah Membangkitkan Syahwat Suami
https://www.naviri.org/2021/03/muslimah-perlu-tahu-sunnah.html
Naviri Magazine - Hubungan antara suami dan istri merupakan sunnah yang harus dijaga. Meski demikian, permasalahan di ranjang kerap terjadi akibat kedua belah pihak yang tak bisa terpuaskan. Pada suami, tidak jarang dia sulit menguatkan syahwatnya. Suami pun sering kali tidak siap dalam melakukan jima. Dalam hal ini, dibutuhkan keterampilan istri untuk membangkitkan syahwat suami.
Ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Anas Ra: “Sebaik-baik istri kamu ialah yang menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat, (yakni) keras menjaga kehormatan kemaluannya, pandai membangkitkan syahwat suaminya.” (HR ad-Dailami)
Ustaz Mohamad Fauzil Adhim, dalam Kado Pernikahan untuk Istriku, menjelaskan, hadis ini bisa dijelaskan lewat kisah Abdullah bin Rabi’ah. Dia adalah sosok terkenal dari kalangan orang Quraisy yang baik dan selalu menjaga kehormatan dirinya. Meski demikian, dia memiliki masalah dalam organ reproduksinya. Pernikahannya dengan perempuan hanya terjadi beberapa waktu. Istrinya lari darinya dan kembali ke keluarganya.
Zainab binti Umar bin Salamah pernah bertanya: “Mengapa para wanita lari dari anak pamannya?” Ada yang menjawab, “Karena wanita-wanita yang pernah menjadi istrinya tidak mampu membuatnya melakukan tugas sebagai seorang suami.”
Zainab kemudian berkata: “Tak ada yang menghalangiku untuk membuatnya bangkit. Demi Allah, saya adalah wanita yang berperawakan besar dan bergairah.”
Singkat cerita, Zainab pun menikahi Abdullah bin Rabi’ah. Dia selalu sabar dalam meladeni suaminya. Akhirnya, mereka dikaruniai enam orang anak.
Menurut Ustaz Fauzil Adhim, kisah Abdullah bin Rabi’ah dengan Zainab memberi pelajaran menarik. Impotensi yang diderita seorang lelaki ternyata bisa tersembuhkan berkat istri yang bergairah dan pandai membangkitkan gairah seks suaminya. Abdulah bin Rabi’ah bukan sekadar sembuh dari impotensinya melainkan berhasil memiliki enam anak.
Lebih lanjut, Ustaz Fauzil Adhim menjelaskan, istri yang mengenal suaminya insya Allah akan mampu membangkitkan syahwat suaminya sehingga lebih puas ketika berjima'.
Untuk membangkitkan gairah suaminya, istri harus membuang rasa malu saat berada berdua bersama suami. Imam Muhammad Al-Baqir menjelaskan: ”Wanita yang terbaik diantara kamu adalah yang membuang perisai malu ketika ia membuka bajunya untuk suaminya, dan memasang perisai malu ketika berpakaian lagi.”
Istri pun hendaknya tidak menjadi mitra yang pasif saat sedang berjima. Istri hendaknya memainkan peran aktif. Mengutip Ibnu Qutaybah, “Semakin besar gairah seorang wanita, maka semakin besar pula gairah laki-laki kepadanya.”