Misteri Dengungan Bumi yang Bikin Pusing Ilmuwan Bertahun-tahun (Bagian 1)
https://www.naviri.org/2021/03/misteri-dengungan-bumi-yang-bikin.html
Naviri Magazine - Sejak tahun 1970-an, di sebagian wilayah dunia dilaporkan muncul suara aneh mendengung yang sering disebut "The Hum". Dengungan aneh ini menjadi misteri selama puluhan tahun. Namun pada tahun 2009, para ilmuwan percaya telah memecahkan misteri yang berusia lebih dari 30 tahun ini.
Apa itu dengungan bumi?
Coba tutup pintu dan jendela, matikan semua peralatan elektronik, dan berdiam dirilah sejenak. Tiba-tiba kita merasa semua suara lenyap, dan kemudian suara berdengung aneh mulai terdengar di telinga kita. Mungkin Anda pernah mengalaminya dan bertanya, “Suara apa yang barusan terdengar?"
Itulah fenomena yang disebut "The Earth's Hum" atau "dengungan bumi".
Deskripsi The Hum
Dengungan itu adalah suara berfrekuensi rendah yang dapat terdengar oleh sebagian orang di sebagian wilayah. Frekuensi suara ini hanya berkisar sekitar 10 hertz, jauh di bawah batas minimal frekuensi pendengaran manusia, yaitu 20 hertz. Di sebagian wilayah, suara ini bisa terdengar lebih keras dibanding tempat lain.
Fenemona ini pertama kali ditemukan pada tahun 1998, walaupun laporan kasus ini bisa dilacak ke belakang hingga tahun 1970-an.
Selama ini mungkin kita hanya mengenal istilah Taos Hum, yaitu fenomena dengungan yang dilaporkan di kota Taos, New Mexico. Namun sesungguhnya fenomena serupa juga terjadi di banyak tempat. Bristol di Inggris, Bay Ridge di New York, Vancouver di Kanada, Auckland di Selandia Baru, dan Kokomo di Indiana, juga menjadi rumah bagi fenomena misterius ini.
Para Saksi
Para saksi yang mendengarnya mendeskripsikan suara tersebut seperti mesin diesel yang berbunyi di kejauhan. "Suara itu memiliki rhytim - naik turun, kedengarannya seperti suara mesin diesel yang sedang berbunyi di kejauhan. Anda sepertinya ingin meminta seseorang mematikan mesin itu namun Anda tidak dapat," kata Katie Jacques, seorang pensiunan dari Inggris.
Menurutnya, sejak mendengar suara itu, ia sudah tidak pernah lagi tidur dengan nyenyak. Anehnya, Katie hanya mendengar suara itu ketika ia sedang berada di dalam rumah.
Di Inggris, ribuan laporan masuk mengenai fenomena ini, dan paling tidak ada satu kasus bunuh diri di Inggris yang berkaitan dengan The Hum.
Tinnitus
Para ilmuwan yang meneliti fenomena ini awalnya mengkaitkannya dengan Tinnitus yang dalam definisi medis berarti persepsi suara yang tercipta di dalam telinga manusia ketika tidak ada suara eksternal yang masuk, yang biasanya diakibatkan oleh infeksi di telinga. Jadi mereka berpendapat, seseorang mendengar suara tersebut ketika terjadi kelainan di telinganya.
Namun teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa suara dengungan hanya terdengar di wilayah geografis tertentu.
Teori-teori
Selama puluhan tahun tidak terpecahkan, The Hum memunculkan berbagai teori, baik yang ilmiah ataupun tidak. Bagi beberapa orang, alien dari ruang angkasa sedang menyampaikan pesannya. Bagi yang lain, ini adalah suara dari fasilitas senjata Amerika yang beroperasi secara rahasia.
Namun para ilmuwan yang meneliti fenomena ini memiliki beberapa jawaban lain.
Suara Alat-alat Berat
Bagi sebagian peneliti, The Hum mungkin bersumber dari gelombang suara yang dihasilkan peralatan berat. Ini bisa dilihat dari kasus kota Kokomo, Indiana, yang merupakan kota industri.
Para peneliti mencurigai sepasang kipas angin raksasa di pabrik Daimler Chrysler dan kompresor udara di pabrik milik Haynes International. Sedangkan dalam kasus Bristol, para peneliti mencurigai suara dengungan datang dari pabrik-pabrik di Avonmouth.
Suara Pesawat Terbang
Teori lainnya menyebutkan, sumber dengungan adalah pesawat yang sedang terbang. Konon ketika terjadi peristiwa 11 September 2001 yang menghancurkan gedung WTC di Amerika, suara dengungan tersebut berhenti selama beberapa hari. Pada saat peristiwa tersebut terjadi, otoritas penerbangan Amerika memang melarang semua pesawat untuk terbang selama beberapa hari.
Baca lanjutannya: Misteri Dengungan Bumi yang Bikin Pusing Ilmuwan Bertahun-tahun (Bagian 2)