Mengenal Obligasi Konversi untuk Investasi yang Menguntungkan (Bagian 1)
https://www.naviri.org/2021/03/mengenal-obligasi-konversi-untuk.html
Naviri Magazine - Apakah mungkin sebuah investasi dalam bentuk obligasi bisa diubah atau ditukarkan menjadi suatu investasi dalam bentuk saham? Jawabannya bisa, yakni dengan menggunakan obligasi konversi. Berikut ini uraiannya.
Mengapa ada orang yang menginginkan untuk menukar investasinya dari obligasi kepada saham?
Secara garis besarnya adalah karena ada orang-orang yang lebih menyukai tingkat hasil investasi yang sedikit lebih rendah dengan adanya kemungkinan untuk memperoleh tingkat penghasilan yang lebih tinggi di masa yang akan datang, tetapi secara total tingkat penghasilan tersebut akan menjadi lebih tinggi dari tingkat penghasilan investasi berpenghasilan tetap dengan jangka waktu yang sama.
Orang yang menginginkan melakukan hal semacam itu biasanya adalah orang-orang (investor) yang berusia pertengahan baya (sekitar 35 sampai 40 tahun) yang membutuhkan dana setiap bulannya untuk membayar kebutuhan sekolah anak-anak dan mungkin juga biaya liburan keluarga, namun tetap menginginkan hasil investasi yang cukup bagus di masa mendatang untuk kebutuhan anak-anaknya yang telah dewasa, dan mungkin juga kebutuhan bagi dirinya sendiri ketika mulai pensiun.
Investasi yang dilakukan dengan cara seperti itu (melakukan penukaran bentuk instrumen investasi) tentu saja merupakan bagian dari investasi yang memiliki tingkat risiko tinggi kalau dibandingkan dengan bentuk investasi yang memiliki penghasilan tetap.
Orang yang melakukan konversi atau perpindahan investasi ini akan mendapatkan penghasilan tertentu yang lebih rendah sampai periode tertentu, dibanding tingkat penghasilan yang diperolehnya dari investasi yang memberikan pengembalian tetap.
Selain itu, orang ini juga memiliki risiko tidak memperoleh tingkat penghasilan yang dapat disebut capital gain di waktu yang akan datang ketika obligasi di masa mendatang tersebut dikonversikannya ke dalam saham.
Nah, apa yang dilakukan oleh orang di atas ini adalah investasi obligasi yang dikaitkan dengan opsi yang disebut sebagai obligasi konversi.
Apa yang dimaksud obligasi konversi?
Menurut buku Financial Management, obligasi konversi adalah surat hutang (obligasi) atau saham preferensi yang memiliki tujuan untuk mengeluarkan surat hutang atau saham preferensi dimana instrumen tersebut mengandung adanya provisi yang diijinkan untuk dikonversikan kepada saham yang dikeluarkan oleh perusahaan bersangkutan dengan hak sepenuhnya diberikan kepada investor.
Di dalam aktivitas menukarkan obligasi dengan saham perusahaan, maka pihak perusahaan tidak mengenakan biaya kepada investor dan konversi saham tersebut dapat dilakukan sesuai dengan yang diinginkan oleh investor. Di dalam akuntansi perusahaan, obligasi konversi ini akan dimasukkan sebagai hutang subordinasi atau hutang yang lebih lemah dibanding dengan hutang lainnya.
Apabila terjadi konversi saham, maka tidak ada aliran kas pada pihak perusahaan, tetapi terjadi perpindahan hutang yang berubah menjadi modal setor perusahaan, sehingga modal perusahaan akan meningkat dan juga jumlah saham perusahaan pun akan mengalami peningkatan.
Selain itu, pemegang saham lama akan mengalami dilusi dalam bentuk harga ataupun prosentase kepemilikan yang disebabkan oleh jumlah saham yang meningkat, dimana peningkatan penghasilan tidak sesuai dengan peningkatan jumlah modal setor tersebut.
Karena obligasi konversi merupakan surat hutang, maka obligasi konversi ini pun memiliki kupon yang dibayarkan kepada orang yang memiliki obligasi konversi tersebut. Nilai kupon obligasi konversi ini bisa lebih rendah dibanding obligasi nonkonversi sejenisnya, atau memiliki kualitas yang sama.
Setelah itu, pada satu periode sebelum obligasi konversi tersebut jatuh tempo, obligasi konversi tersebut dapat dikonversikan kepada saham. Biasanya, obligasi konversi ini mewajibkan pihak perusahaan yang mengeluarkannya untuk mencatatkan namanya ke bursa agar pemegang obligasi konversi bisa menjual sahamya untuk memperoleh capital gain.
Misalnya seperti ini; perusahaan A mengeluarkan obligasi konversi dengan jangka waktu lima tahun dengan jumlah sebesar Rp. 150 milyar, dengan kupon 8 persen pertahun yang dibayar secara semi-annual, dan harga exercise price atau konversi persahamnya adalah Rp. 1.250,- setelah dua tahun semenjak obligasi konversi tersebut dikeluarkan oleh pihak perusahaan A tersebut.
Baca lanjutannya: Mengenal Obligasi Konversi untuk Investasi yang Menguntungkan (Bagian 2)