Memahami Cara RAM Komputer Bekerja
https://www.naviri.org/2021/03/memahami-cara-ram-komputer-bekerja.html
Naviri Magazine - Pada RAM, data diantarkan dalam bentuk bit 0 dan 1. RAM ini diorganisasikan menjadi baris dan kolom untuk memudahkan pengaksesannya. Ketika prosesor meminta data dari RAM, maka bus alamat akan berisi informasi mengenai tempat atau lokasi data yang ada pada RAM.
Akses data pada RAM tidak harus menyusuri secara urut lokasi-lokasi yang ada, tetapi dapat langsung menuju ke titik lokasi yang diinginkan. Dari sinilah kemudian memori yang satu ini disebut sebagai RAM atau Random Access Memory, karena ia dapat mengakses data secara acak atau tanpa berurutan.
Nah, untuk dapat menyimpan data, maka RAM ini dibuat dengan menggunakan transistor dan kapasitor. Transistor memiliki fungsi sebagai switch yang akan mengubah nilai 0 dan 1 pada kapasitor, sedangkan kapasitor sendiri memiliki fungsi sebagai penampung bit dari data tersebut.
Kapasitor ini dapat diumpamakan sebagai semacam bak penampung, tempat menyimpan bit 0 dan 1. Apabila kapasitor banyak terisi elektron, maka artinya informasi yang disimpan adalah bit 1, sedangkan apabila kapasitor tidak berisi elektron, maka artinya yang disimpan adalah bit 0.
Yang menjadi masalah, biasanya tidak ada kapasitor yang sempurna, dalam arti dapat atau mampu menyimpan data selama-lamanya. Kapasitor mengalami kebocoran secara perlahan-lahan, dan elektronnya terbuang sedikit demi sedikit. Ketika itu terjadi, maka bit data yang tadinya bernilai sebagai 1 lama-kelamaan akan berubah menjadi 0.
Untuk mengatasi masalah semacam itulah, beberapa tipe memori yang umum kemudian juga dilengkapi dengan refresh atau penyegar. Hal itu berfungsi untuk menjaga agar kapasitor tidak menjadi terus berkurang isinya.
Aktivitas refresh atau penyegaran ini dilakukan secara terus-menerus, dinamis, dan beberapa kali dalam waktu tertentu. Sebab itulah RAM yang bertipe ini dinamakan sebagai Dynamic RAM atau DRAM. Penyegaran atau refresh yang terjadi itu akan membuat RAM tipe tersebut akan menjadi lebih lambat.
Berdasarkan kenyataan seperti di atas itulah, maka kemudian data dan informasi yang ada di komputer kita harus disimpan di media simpan yang bersifat permenen. Memori jenis RAM hanya akan dapat menyimpan data ketika ada arus listrik yang menunjangnya.
Karena itu, RAM ini hanya akan bekerja selama ada tenaga yang masih menunjangnya. Ketika tenaga listrik itu terputus, maka semua informasi yang ada di dalamnya itu pun akan hilang. Misalnya, ketika kita tengah asyik-asyiknya mengetik di komputer, tiba-tiba saja listrik di rumah mati.
Nah, ketika lampu kembali menyala dan listrik kembali mengaliri komputer sehingga dapat digunakan lagi, data yang telah kita ketik tadi pun hilang. Mengapa? Karena RAM tidak dapat menyimpannya, sebab hasil pengetikan tadi itu belum tersimpan ke dalam harddisk namun hanya masih tersimpan sementara di dalam RAM.
Selain RAM dalam tipe di atas itu, ada pula yang disebut sebagai RAM statis atau SRAM. Ini jauh lebih cepat dalam kerjanya kalau dibandingkan dengan DRAM, tetapi tentu saja harganya lebih mahal. Karenanya, SRAM ini lebih sering digunakan untuk cache memory yang memiliki ukuran kecil, sekitar 256 KB atau 512 KB.
DRAM mempunyai beberapa jenis tertentu, dan yang paling populer adalah synchronous DRAM. Synchronous memiliki arti ‘terjadi penyesuaian dengan kecepatan prosesor’.
Memori utama dilekatkan ke prosesor melalui alamatnya dan bus data. Setiap bus terdiri atas sejumlah sirkuit elektronik. Lebar bus alamat ini akan menentukan seberapa banyak lokasi memori yang berada untuk dapat diakses. Sementara lebar bus data akan menentukan seberapa banyak informasi disimpan di setiap lokasi.