Kisah Ilmuwan Fisika yang Merancang Mesin Waktu demi Bisa Menemui Ayahnya yang Telah Meninggal
https://www.naviri.org/2021/03/kisah-ilmuwan-fisika-yang-merancang.html
Naviri Magazine - Time travel (perjalanan lintas waktu) telah menimbulkan fantasi luar biasa di seluruh dunia. Sejak trilogi Back to the Future, semakin banyak orang yang percaya bahwa hal itu dapat diwujudkan. Termasuk dalam diri seorang ahli fisika dan profesor dari universitas Connecticut, bernama Ronald Mallett.
Prof Mallett menciptakan mesin waktu untuk satu tujuan. Untuk mengunjungi ayahnya yang sudah tiada. Cinta terhadap ayahnya ini membuat ia bertekad untuk membengkokkan ruang dan waktu. Ia menyebutnya "Misi seumur hidup".
"Saya pikir, jika saya dapat membuat sebuah mesin waktu, saya dapat kembali ke masa lalu dan menolong ayah saya," kata Mallett. Ayahnya meninggal pada saat ia berumur 10 tahun.
Sebelumnya, Mallett tidak pernah menceritakan rencananya untuk membuat mesin waktu kepada orang lain. Ia tidak ingin orang-orang menganggapnya gila. Walaupun sepertinya mustahil, ia tetap percaya bahwa suatu hari ia akan punya cara untuk mewujudkannya.
"Sangat rumit, tapi tidak gila," itulah pendapat beberapa ilmuwan yang mempelajari ide Mallett. Albert Einstein pernah berteori bahwa ruang dan waktu saling berhubungan, dan gravitasi dapat membengkokkan waktu, sama seperti ia dapat membengkokkan ruang.
Menurut Mallett, ia akan menciptakan putaran gravitasi yang cukup kuat untuk membengkokkan ruang dan waktu. "Jika saya membengkokkan ruang dengan kekuatan yang cukup, maka waktu akan membengkok membentuk lingkaran," lanjutnya.
Lingkaran waktu itu seperti sebuah lorong waktu. Mallett percaya, ia dapat bergerak maju dan mundur lewat lingkaran itu. Dan untuk membentuk lorong waktu, ia akan menggunakan laser yang bersilangan.
Namun mesin waktu punya satu kelemahan. Bahkan walaupun mesin berhasil bekerja dan membuktikan kebenaran teori Mallett, mesin ini hanya dapat membawa seseorang kembali ke masa sejak mesin ini dinyalakan.
Jadi apabila mesin ini mulai dinyalakan pada tanggal 10 Juli 2021, maka seseorang tidak akan dapat kembali ke waktu sebelum tanggal tersebut. Jadi, Mallett tidak akan pernah punya kesempatan mengunjungi ayahnya yang sudah tiada. Menurut Mallett, paling tidak ini adalah sebuah langkah awal.
Mesin waktu atau time travel hingga saat ini masih dianggap sebagai fantasi belaka. Terutama dengan adanya teori "grandfather paradox". Teori ini mengatakan, jika Anda kembali ke masa lalu dan membunuh kakek Anda, maka tentu Anda akan menghilang dari dunia.
Mengubah garis waktu itulah yang disebut paradox. Akibat mengubah susunan waktu, maka dunia akan terbagi kedalam milyaran kemungkinan. Kedengarannya mustahil.
Lagi pula, sebagian berpendapat, apabila mesin waktu memang bisa diciptakan, seharusnya dunia ini sudah dipenuhi para time traveler.
Namun, seorang astronom benama Dr David Whitehouse berkata bahwa dunia sains memerlukan orang seperti Mallett. "Saya tidak menganggap dia gila. Mungkin teorinya salah, mungkin dia menyimpang. Tapi bukanlah sesuatu yang memalukan bila kita salah. Mengalami kesalahan adalah langkah awal dalam penyelidikan alam semesta."