Waduh, Gorengan Ternyata Bisa Menimbulkan Penyakit Berbahaya
https://www.naviri.org/2021/02/waduh-gorengan-ternyata-bisa.html
Naviri Magazine - Salah satu makanan yang memicu sakit lambung dan memperparah kondisi lambung adalah gorengan. Padahal makanan murah meriah ini sangat sering dikonsumsi oleh berbagai kalangan, sebagai cemilan atau menu buka puasa. Makanan satu ini banyak penggemarnya karena gurih dan murah.
Tapi gorengan bisa membuat perut terasa tidak nyaman, dan asam lambung meningkat. Karena makanan yang digoreng mengandung kadar lemak tinggi, dan bisa menyebabkan sakit perut.
Jika asam lambung naik, bisa menyebabkan peradangan di pita suara dan bagian tenggorokan lain, yang memicu tumbuhnya sel kanker bila tidak segera diatasi.
"Selain merokok dan selalu terpapar polusi udara, hasil studi terbaru menunjukkan naiknya asam lambung juga bisa menjadi pemicu munculnya kanker. Karena itu hati-hati jika sering merasa nyeri di bagian ulu hati, dan tenggorokan terasa tidak nyaman seperti terbakar. Bisa jadi ini disebabkan oleh naiknya asam lambung," kata dr Pulo R. Soaloon.
Refluks asam yang naik ke tenggorokan dapat membuat tenggorokan dan pita suara teriritasi. Umumnya, akan menimbulkan gejala sakit tenggorokan, suara serak, penumpukan lendir, hingga muncul benjolan pita suara.
Kondisi asam lambung naik akan lebih parah lagi jika penderita dalam posisi berbaring. Guna meminilmalisir kondisi tidak diinginkan tersebut, dr Pulo menyarankan untuk menghindari makan sebelum tidur.
"Supaya asam lambung tidak naik, biasanya berhenti makan dua jam sebelum tidur malam. Hindari makan goreng-gorengan. Karena gorengan akan memicu asam lambung naik dan bisa tertinggal di pita suara," jelasnya.
Masalahnya, selama ini orang yang menderita maag atau asam lambung naik hingga ke tenggorokan sering kali tak peduli. Apalagi jika suara sudah serak tapi tidak segera konsultasi pada dokter, penyakit tersebut justru akan memperparah kondisi kesehatan dan bisa berakibat bahaya.
Selain menyebabkan kanker pita suara, gorengan memang bisa menimbulkan beberapa masalah perut, seperti dilansir dari livetrong.com berikut;
Mulas dan GERD
Menurut National Institutes of Health, jika seseorang mengalami refluks dua kali seminggu, bisa jadi karena gastroesophageal reflux disorder (GERD). Mereka juga mengatakan, gorengan atau makanan berlemak dapat memperparah gejala refluks.
Gejala yang biasanya ditimbulkan adalah terasa terbakar di bagian bawah dada, di belakang tulang dada, dan di pertengahan perut. Karena itu, mereka menyarankan ganti gorengan atau makanan yang digoreng dengan kentang rendah lemak.
Radang perut
Peradangan lapisan lambung, atau biasa disebut gastritis perut, bisa terjadi mendadak dan bertahap dari waktu ke waktu. Salah satu yang menyebabkan gastritis karena adanya infeksi H. pylori.
Seseorang yang mengalami radang perut biasanya akan menimbulkan gejala mual, muntah, kehilangan nafsu makan, sendawa, kembung, hingga kenyang di perut bagian atas.
Karena itu, seseorang baiknya menghindari atau mengurangi gorengan. Setidaknya dengan mengurangi atau menghindari gorengan dapat meminimalisir risiko penyakit ganas ini.
Tukak lambung
Luka terbuka sering terjadi di perut atau usus kecil bagian atas, tukak lambung ini bisa berkembang karena bakteri H.pylori. Menurut MedlinePlus, seseorang yang memiliki masalah lambung sebaiknya mengurangi atau menghindari makan gorengan dan makanan berlemak lainnya.
Gangguan pencernaaan
Gorengan bisa menyebabkan gangguan pencernaan, karena kondisi perut yang terasa tidak nyaman. Masalah perut karena gorengan ini umum terjadi jika seseorang terlalu banyak atau sering mengonsumsi makanan berlemak, seperti gorengan.