Teori Tentang Dunia Paralel: Alam Semesta di Luar Semesta Kita
https://www.naviri.org/2021/02/teori-tentang-dunia-paralel-alam.html
Naviri Magazine - Dunia paralel adalah sebuah dunia yang berjalan sejajar dengan dunia realita. Di samping kehidupan yang kita kenal dan kita jalani sekarang, ada satu atau lebih kehidupan lain yang juga berjalan secara bersamaan dalam dunia paralel.
Awalnya, dunia paralel hanya sebuah imajinasi dalam cerita fiksi, tapi kini makin banyak teori yang dijadikan jembatan untuk menjelaskan dan mendukung keberadaan dunia paralel. Para ilmuwan fisika berada di garis depan sebagai pihak yang mencoba menjelaskan kemungkinan keberadaannya.
Ahli fisika, Dr. Michio Kaku, menganalogikan keberadaan parallel universe bagi kita seperti adanya daerah luar kolam bagi seekor ikan gurami yang tinggal dalam sebuah kolam. Ikan gurami tersebut tak bisa melihat daerah luar kolam karena keterbatasan 'teknologi' yang ia miliki. Demikian juga, manusia belum bisa melihat alam semesta lainnya dengan alasan yang sama.
Meski ikan gurami tak bisa melihat kehidupan lain di luar kolam, tapi dia bisa tahu ada kehidupan lain dari getaran yang ia rasakan melalui gelombang di permukaan air kolam akibat tetesan air hujan. Getaran yang dirasakan ikan gurami itu adalah gravitasi dan cahaya dari alam semesta lain.
Dasar teori parallel universe adalah ketidakterbatasan jagat raya, yang memberikan kemungkinan adanya alam semesta lain. Saat ini diperkirakan ada 1.011 galaksi di jagad raya. Jadi, bukan tak mungkin jika selain di galaksi yang kita tinggali ada kehidupan yang juga sedang berlangsung.
Para ahli fisika kuantum jelas menyatakan percaya bahwa tiap detik tercipta dunia paralel seseorang, yang berisi kemungkinan kejadian, termasuk kebalikan dari peristiwa yang kita alami di dunia nyata.
Misalnya, di dunia nyata kita bisa menyeberang jalan dengan selamat. Di dunia paralel pertama, kita bisa saja berhasil menyeberang tapi kemudian tersungkur, di dunia paralel berikutnya bisa saja kita menyeberang saat ada mobil yang sedang melaju kencang ke arah kita.
Max Tegmark, seorang profesor fisika dan astronomi di Universitas Pennsylvania, sangat percaya keberadaan parallel universe. Dalam salah satu artikelnya yang berjudul 'Parallel Universe', Max Tegmark mengungkapkan bahwa ada 4 tingkatan parallel universe.
Level I: Beyond Our Cosmic Horison
Merupakan teori parallel universe yang paling kecil tingkat kontoversialnya. Teori ini menyatakan bahwa parallel universe tidak dapat kita lihat, karena ia berada di luar garis horizon alam semesta kita.
Analoginya seperti kita melihat kapal di tengah laut. Kita tidak dapat melihat kapal apabila ia berada di luar horizon. Tetapi jika kapal itu mendekati kita, dan masuk dalam horizon, kita akan dapat melihat kapal itu sedikit demi sedikit.
Parallel universe level I, oleh ahli fisika, digambarkan bahwa alam semesta kita seperti gelembung udara yang saling berdesak-desakan dalam ruang yang disebut jagad raya.
Level II: Other Postiflation Bubbles
Level ini menyatakan, bila alam semesta pada level I dapat dikelompokkan menjadi satu multiverse, maka di jagad raya ini terdapat banyak multiverse. Teori ini didasarkan pada teori Chaotic Eternal Inflation, yang menyatakan bahwa jagad raya kita terus berkembang semakin membesar sejak terjadinya big bang hingga sekarang.
Teori ini menyatakan bahwa kita selamanya tidak dapat melihat multiverse lainnya, karena cepatnya perkembangan jagat raya yang menjadi perantara multiverse.
Level III: Quantum Many World
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta lainnya berada di sekitar kita! Teori ini berkembang dari teori mekanika kuantum yang menyatakan bahwa proses kuantum acak menyebabkan alam semesta bercabang, dengan banyaknnya kemungkinan yang terjadi.
Perbedaan mendasar pada level I dan III adalah letak alam semesta yang sama dengan alam semesta kita. Level I menyatakan bahwa alam semesta yang sama dengan alam semesta kita berada diluar horizson, sedangkan level III mengatakan alam semesta yang sama dengan alam semesta kita berada pada cabang kuantum lainnya.
Level III merupakan teori parallel universe yang paling tinggi kontroversinya, karena teori ini berkembang dari teori mekanika kuantum yang juga kontoversial.
Level IV: Other Mathematical Structures
Merupakan teori parallel universe yang matematis dan menggunakan semua kemungkinan yang ada. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta lainnya tidak hanya berada di luar horizon alam semesta kita, tetapi juga berbeda dengan alam semesta kita dalam segala hal, misalnya waktu, hukum fisika, dan jagat raya.
Alam semesta pada level IV sangat sulit untuk divisualisasikan, karena banyaknya kemungkinan yang dapat terjadi. Salah satu buktinya adanya parallel universe ini ditemukan oleh dua orang ahli fisika, Dr.Robert Foot dan Dr. Saibal Mitra, dari Melbourne, Australia.
Bukti tersebut mereka temukan pada penelitian asteroid Eros, berupa adanya percikan mirror matter. Mereka mendefinisikan mirror matter sebagai bayang cermin dari sesuatu yang ada di alam semesta, sebagai penstabil alam semesta.
Mirror Matter ini ada sebagai pemenuhan kodrati alam yang selalu simetris dan mempunyai dua sisi, kanan dan kiri. Alam semesta adalah sisi kiri dan mirror matter adalah sisi kanannya. Kita pada saat ini belum dapat melihat keberadaan mirror matter karena ia berinteraksi dengan alam semesta kita hanya melalui gravitasi.