Tak Selalu Buruk, Stres ternyata Membantu Kita Meningkatkan Memori


Naviri Magazine - Stres dalam jangka waktu yang lama, seperti perceraian, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh rentan terhadap infeksi. Namun stres akut (stres dalam jangka waktu pendek) justru mampu meningkatkan memori otak, menurut para peneliti di University of Buffalo U.S.

Hal ini disebabkan oleh kortisol, mempengaruhi bagian otak yang mengendalikan proses pembelajaran dan memori otak. Stres akut meningkatkan transmisi glutamat, substansi yang menyampaikan pesan pada otak dan meningkatkan kerja memori otak.

Zhen Yan, Profesor Fisiologi dan Biofisika, menjelaskan bahwa kortisol memiliki efek protektif dan efek destruktif pada tubuh. Itulah mengapa kita butuh stres untuk meningkatkan performa otak, namun jangan berlarut-larut karena akan memberikan efek yang destruktif pada tubuh.

Pada penelitian, dilakukan pada tikus-tikus yang telah dilatih untuk menyelesaikan sebuah labirin. Sebagian dari tikus-tikus tersebut dipaksa untuk berenang selama 20 menit, untuk memberikan stres akut. 

Kemudian tikus-tikus tersebut diletakkan dalam sebuah labirin. Para peneliti menemukan bahwa tikus-tikus yang sudah diberi stres akut, lebih sedikit membuat kesalahan ketika berjalan melewati labirin, dibandingkan dengan tikus-tikus non-stres.

Related

Health 2204001999343602432

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item