Peradaban Barat dan Bahasa Inggris Diklaim Berasal dari Tiongkok, Benarkah?
https://www.naviri.org/2021/02/peradaban-barat-dan-bahasa-inggris.html
Naviri Magazine - Rupanya semua bahasa Eropa berasal dari bahasa Mandarin. Setidaknya itu klaim Asosiasi Penelitian Sipil Dunia, sebuah lembaga yang digawangi beberapa sarjana dan "guru besar" di Tiongkok.
Mereka mengatakan klaim ini "tidak ngasal", karena berdasarkan 20 tahun penelitian. Kesimpulan mengejutkan itu dipresentasikan pertama kali dalam Konferensi Pendidikan Internasional Tiongkok di Ibu Kota Beijing.
Dalam wawancara dengan Sina News, Sekjen Asosiasi Penelitian Sipil Dunia, Zhai Guiyun, mengatakan bahasa Inggris dan Mandarin masih satu rumpun.
"Tentu saja ejaannya akan sedikit berbeda, yang disebabkan variasi ejaan seiring ratusan atau bahkan ribuan tahun di berbagai kawasan. Bayangkan perbedaan signifikan antara dialek daerah kami… oleh karena itu bisa dikatakan bahwa Bahasa Inggris itu seperti ‘dialek‘ di negara kami."
Zhai memberi beberapa contoh, misalnya pada musim gugur, sebutan untuk daun berubah menjadi kuning adalah “yellow”. Sementara pada bahasa Mandarin, sebutannya “yeluo” yang berarti “jatuh daun”.
Contoh lain adalah kata jantung (“heart”) yang terdengar seperti kata Mandarin “hede,” yang artinya “inti.” Zhai menjelaskan ada ratusan kata dengan persamaan serupa. Ia bahkan mengklaim bahasa Prancis, Jerman, dan Rusia juga berasal dari Mandarin.
Selain bahasa, organisasi tersebut mengklaim peradaban Barat sebetulnya berasal dari Tiongkok. Klaim itu dilontarkan Zhai Du Gangjian yang melakukan penelitian selama 20 tahun. Dia menunjukkan bahwa peradaban berbahasa Inggris pertama berasal dari Lembah Sungai Indus saat dikuasai Kaisar Huang Di.
Tapi itu belum seberapa. Ini klaim mereka paling ganjil: semua catatan peradaban Yunani, Roma, dan Mesir kuno dipalsukan.
"Sebelum abad ke-15 dan 16, Eropa tidak memiliki sejarah, hanya mitos dan legenda," ujar Zhai. "Eropa merupakan peradaban primitif sebelum abad pertengahan,” yang mereka klaim diatasi dengan memperkenalkan kaum Eropa pada Dinasti Zhou.
Beberapa kesimpulan dari Asosiasi Penelitian Sipil Dunia ini membuat netizen Tiongkok kebingungan.