Kisah A. Rafiq, Pedangdut Indonesia dengan Tampilan Elvis Presley (Bagian 2)
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya ( Kisah A. Rafiq, Pedangdut Indonesia dengan Tampilan Elvis Presley - Bagian ...
https://www.naviri.org/2021/02/kisah-rafiq-pedangdut-indonesia-dengan.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah A. Rafiq, Pedangdut Indonesia dengan Tampilan Elvis Presley - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Bagi A. Rafiq sendiri, penampilan barunya itu menjadi anugerah sekaligus pelampiasan atas apa yang dipendamnya selama bertahun-tahun. Di awal 1970-an itu, Orde Lama sudah tumbang, digantikan Orde Baru pimpinan Suharto. Presiden Republik Indonesia ke-2 ini jauh lebih ramah dengan budaya Barat ketimbang pendahulunya.
Jadilah, A. Rafiq tampil sebagai penyanyi dangdut pria yang paling unik dan berbeda pada zamannya. Tak seperti pedangdut kebanyakan yang melulu Melayu, Rafiq sukses menerapkan ajaran A. Kadir yang telah mengizinkannya untuk bersolo karier.
A. Rafiq membuat lagu dengan pengaruh musik India yang kuat, tapi tampil dengan mode busana yang terinspirasi dari Barat, terutama gaya Elvis Presley. Rafiq pun identik dengan dandanan nyentrik ala Elvis: kerah baju tegak berdiri, sekujur pakaian berlumur kerlap-kerlip, celana cutbray dengan ujung bawah melebar, dilengkapi rambut berjambul dan terkadang bercambang panjang.
Denny Sakrie, dalam kolomnya di Rollingstone Indonesia, dengan judul “Berpulangnya Para Penyanyi Pemuja Elvis Presley” yang diunggah pada 25 Januari 2013, menyebut, model gaya A. Rafiq langsung menjadi trendsetter. Orang-orang saat itu menamakan celana cutbray dengan istilah celana A. Rafiq.
Musikalitas A. Rafiq pun tak main-main. Lagu-lagu yang diciptakan dan dibawakannya saat itu terbilang baru untuk penikmat musik Indonesia yang lebih akrab dengan irama Melayu yang cenderung mendayu-dayu.
A. Rafiq mengakui bahwa lagu-lagu ciptaannya memang terinspirasi dari musik-musik India. Salah satunya adalah “Pandangan Pertama” yang meledak di pasaran pada 1978. Tembang tersebut meniru lagu India berjudul “Cheda Mere Dil Ne” yang dinyanyikan oleh Dev Anand pada 1962.
Meski begitu, Rafiq tetaplah pionir. Bahkan, Andrew N. Weintraub, dalam buku Dangdut Stories: A Social and Musical History of Indonesia's Most Popular Music terbitan Oxford (2010), mendapuk Rafiq sebagai salah satu musisi yang menjadi tonggak penanda era baru musik dangdut di Indonesia.
Puluhan lagu telah diciptakan sekaligus dipopulerkan A. Rafiq. Tak banyak pedangdut pria yang mampu mencapai apa yang telah ditorehkannya waktu itu, selain sang raja dangdut Rhoma Irama yang tak tergoyahkan di puncak, dan teramat sulit untuk ditandingi.
Coba sebutkan pedangdut pria di akhir 1960-an atau awal 1970-an, yang setidaknya berpotensi mengusik dominasi Rhoma Irama. Nyaris tidak ada, selain A. Rafiq.
Memang sempat terselip nama Mansyur S yang pernah merilis album berjudul “Pesan Perpisahan” pada 1969. Tapi, album perdananya itu kurang terdengar. Pamor pedangdut asli Jakarta itu baru melambung pada akhir era 1980-an dan bertahan di sepanjang dekade 1990-an.
Kendati “bersaing”, namun relasi antara A. Rafiq dengan Rhoma Irama sangat erat karena mereka memang bersahabat, sebagaimana yang dikisahkan oleh Fairuz A. Rafiq. Putri ketiga A. Rafiq itu masih menjalin hubungan baik dengan Rhoma Irama hingga saat ini.
Bahkan, sang raja dangdut sempat menciptakan lagu yang dinyanyikan khusus oleh Fairuz, dan itu sangat jarang dilakukan oleh Rhoma Irama di sepanjang karier bermusiknya.
Sukses menghasilkan puluhan lagu populer, A. Rafiq mengikuti jejak Rhoma dengan merambah ke dunia sinema. Tidak banyak pedangdut pria yang main film pada saat itu, dan A. Rafiq menyempurnakan jejak rekamnya dengan membintangi setidaknya 8 judul film dari 1971 hingga 1980. Ia juga sempat mencoba jadi sutradara, lagi-lagi sama seperti Rhoma.
A. Rafiq wafat pada 19 Januari 2013, di Jakarta, karena serangan jantung. Pria kelahiran 5 Maret 1948 ini meninggalkan seorang istri dan 4 orang anak. Hingga kini, belum pernah muncul sosok pedangdut lelaki yang berkarakter khas nan kental dan terkenal seperti dirinya, kecuali tentu saja sang raja Rhoma Irama.