Inilah Hal Penting yang Membedakan Manusia dengan Hewan
https://www.naviri.org/2021/02/inilah-hal-penting-yang-membedakan.html
Naviri Magazine - Kita sama-sama sepakat, bahkan meyakini, bahwa manusia adalah makhluk terbaik—bahkan istimewa—di dunia, khususnya jika dibandingkan makhluk-makhluk lain yang juga ada di bumi. Manusia bukan hewan—lebih khusus, bukan primata.
Yang membedakan manusia dengan primata dan hewan lainnya adalah akal budi. Manusia, dan hanya manusia, yang punya akal budi. Makhluk lainnya... tidak ada yang punya.
Kalau cuma otak, hewan-hewan juga punya otak, sama seperti manusia. Begitu pun kemampuan berpikir. Ada banyak hewan yang memiliki kemampuan berpikir hebat, hampir mirip manusia.
Lumba-lumba, misalnya, memiliki kemampuan berpikir mencapai 90 persen dari kemampuan berpikir manusia. Tetapi, lumba-lumba tidak memiliki kemampuan akal budi. Otak punya, pikiran hebat, tapi tidak memiliki akal budi. Karena hanya manusia yang punya.
Jika lumba-lumba yang jelas berbeda dengan manusia memiliki kemampuan berpikir mirip manusia, bisakah kita membayangkan kemampuan berpikir hewan lain yang “mirip” manusia?
Orangutan, misalnya, sejak lama diketahui sebagai makhluk paling cerdas di dunia primata. Begitu pula kera, monyet, dan bonobo. Mereka sama-sama punya otak, punya kemampuan berpikir, tapi tidak punya akal budi. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk mana pun.
Akal budi.
Dan akal budi itulah yang memungkinkan manusia menjalani kehidupan jauh berbeda dengan hewan. Tanpa akal budi, manusia hanyalah hewan yang berjalan dengan dua kaki. Karenanya, manusia menjalani kehidupan tidak hanya dengan otak dan kemampuan berpikir, tapi juga dengan akal budi.
Otak adalah instrumen untuk berpikir. Pikiran adalah kemampuan mencipta, menganalisis, memahami, dan semacamnya. Sementara akal budi adalah abstraksi yang memungkinkan manusia untuk melihat jauh ke depan, dengan perspektif yang utuh. Sekali lagi, itulah yang membedakan manusia dengan hewan.
Dengan otak, manusia bisa menciptakan bom atau senjata pemusnah lain. Dengan pikiran, manusia bisa memikirkan rencana penghancuran manusia mana pun dengan bom atau senjata lain yang diciptakan. Yang membuat manusia tidak melakukan kejahatan semacam itu, karena adanya akal budi.
Jika manusia hanya punya otak dan pikiran—tanpa akal budi—dunia yang kita huni sudah punah sejak lama. Akal budi yang menghentikan manusia menghancurkan manusia lainnya.
Setidaknya, di tengah banyak orang yang mungkin telah kehilangan akal budi, sehingga memiliki nafsu menghancurkan sesamanya, masih ada orang-orang yang tetap memiliki akal budi, dan berusaha menghentikan.