Berdasarkan Penelitian, Marah ternyata Punya Manfaat untuk Kesehatan
https://www.naviri.org/2021/02/berdasarkan-penelitian-marah-ternyata.html
Naviri Magazine - Kita mungkin sudah biasa diperingatkan untuk menahan amarah, karena bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Tetapi sekarang hal itu tidak berlaku, karena melepaskan amarah memberikan keuntungan bagi kesehatan.
Peneliti dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh menemukan bahwa orang yang segera merespons sesuatu hal yang menjengkelkan (yang bisa menyebabkan stres) dengan kemarahan, mampu menjaga tekanan darah tetap normal, dan mensekresi sedikit kortisol (hormon penyebab stres) daripada orang-orang yang merespons dengan rasa takut dan memendam perasaan mereka.
Permasalahannya hanya pada bagaimana seharusnya bereaksi terhadap situasi. Menunjukkan tingkat kemarahan yang proporsional, membantu Anda mengembangkan perasaan untuk meningkatkan kontrol dan optimisme. Hal ini tidak terjadi pada perasaan takut atau frustasi, yang justru meningkatkan pengeluaran kortisol. Dimana seringnya stres pada tingkat tertentu bisa menyebabkan penyakit jantung.
Pada penelitian tersebut, psikolog Jennifer Lerner meneliti 92 siswa dengan memaksa mereka untuk mengerjakan tugas-tugas yang sangat sulit dan di bawah tekanan. Kemudian, peneliti mengubah peraturan beberapa kali selama tes. Jika jawaban salah, tugas harus dikerjakan kembali dari awal, sehingga menyebabkan frustrasi.
Kemudian data dicatat menggunakan kamera video untuk merekam ekspresi wajah siswa, dan peneliti mengidentifikasi rasa takut, kemarahan, dan rasa tidak nyaman. Peneliti juga mencatat tekanan darah, denyut nadi, dan sekresi kortisol.
Hasilnya, siswa-siswa yang wajahnya menunjukkan rasa takut selama tes, peningkatan tekanan darah dan sekresi kortisol lebih tinggi dibandingkan dengan siswa-siswa yang marah.