Tidak Ada Kata Terlambat untuk Berolahraga, Manfaatnya Tetap Besar
https://www.naviri.org/2021/01/tidak-ada-kata-terlambat-untuk.html
Naviri Magazine - Tak ada kata terlambat untuk berolahraga. Pelari yang baru pertama kali ikut maraton bisa mendapatkan manfaat kesehatan usia yang lebih panjang, tekanan darah lebih rendah, dan arteri lebih sehat, meskipun baru memulai tantangan itu pada usia yang lebih tua.
"Tak ada kata terlambat," kata peneliti Charlotte Manisty, dari Universitas College, London.
Riset Studi Maraton memperlihatkan manfaat kesehatan terbesar terjadi pada pria yang lebih tua dan lebih lamban, yang juga memiliki tekanan darah relatif tinggi ketika latihan dimulai, meskipun para peneliti mengatakan tidak jelas mengapa mereka mendapat manfaat paling besar.
Dalam studi tersebut, yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, tim Manisty meneliti 138 pelari maraton pertama kali dari London Marathon 2016 dan 2017.
Rata-rata, para pelari baru memiliki usia 37 tahun dan 49 persen di antaranya adalah laki-laki. Mereka tidak berlari selama lebih dari dua jam per pekan sebelum penelitian dimulai. Waktu maraton rata-rata pada akhir penelitian adalah 5,4 jam untuk perempuan dan 4,5 jam untuk pria.
Para ilmuwan memeriksa para peserta sebelum pelatihan dan setelah menyelesaikan lari sejauh 42 kilometer, untuk melihat apakah maraton mempengaruhi tingkat kekakuan arteri.
Pengerasan pembuluh darah adalah bagian normal dari penuaan. Ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan serangan jantung, serta kondisi terkait yang juga berhubungan dengan demensia dan penyakit ginjal.
Rata-rata orang yang pertama kali ikut maraton dalam penelitian ini memperlihatkan penurunan kekakuan arteri, setara dengan usia arteri yang lebih muda empat tahun, dan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik masing-masing 4 dan 3mmHg.
Temuan peneliti menunjukkan, "Ada kemungkinan untuk membalikkan konsekuensi penuaan pada pembuluh darah dengan olahraga dalam waktu enam bulan," kata Manisty.
"Ini bukan orang-orang yang melakukan tingkat latihan ekstrem atau kehilangan berat badan yang ekstrem. Mereka melakukan latihan sedang-sedang saja, dan mencapai tujuan berlari yang realistis," tambahnya.
Metin Avkiran, direktur di yayasan amal British Heart Foundation, yang ikut membiayai penelitian tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hasilnya menunjukkan manfaat latihan yang "tidak dapat disangkal".
"Seperti kata peribahasa lama, jika olahraga adalah pil, maka olahraga adalah obat ajaib," katanya.