Tak Terima Disebut 'Guru Binatang', Guru Besar USU Laporkan Pengurus Demokrat
https://www.naviri.org/2021/01/tak-terima-disebut-guru-binatang-guru.html
Naviri Magazine - Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Yusuf Leonard Henuk, melaporkan Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat, Abdullah Rasyid, terkait cuitan di Twitter. Laporan itu terkait cuitan soal 'guru binatang'.
"Kami, sebagai kuasa hukum telah melaporkan akun atas nama Abdullah Rasyid," kata Kuasa Hukum Henuk dari Kantor Hukum Lazzaro Law Firm, Rinto Maha, saat dimintai konfirmasi.
Rinto menyebut akun tersebut dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap Prof Henuk. Dalam akun itu, katanya, Prof Henuk disebut sebagai 'guru binatang'.
Dia mengatakan laporan disampaikan ke SPKT Polda Sumut pada Sabtu, (16/1). Laporan tersebut bernomor STTLP/96/I/2021/SUMUT/SPKT.
"Dilaporkan dengan Pasal 27 ayat 3 UU ITE tentang pencemaran nama baik Jo Pasal 310 KUHP Jo Pasal 311 KUHP," ujar Rinto.
Rinto juga mengirimkan tangkapan layar cuitan dari akun Abdullah Rasyid atau @abdullah_rasy. Berikut isinya:
“Apalagi ternyata dia (Yusuf Leonard Henuk) ini guru binatang (animal science) tidak punya kompetensi bicara kebijakan pembangunan. Berhentilah komen yang tidak cerdas," tukas Abdullah Rasyid dengan tagar #MaluAlumniUSU
Cuitan itu disertai laman berita dari salah satu media daring. Cuitan itu di-posting pada 11 Januari 2021.
Sebelumnya, Henuk lebih dulu dilaporkan terkait cuitannya di akun Twitter @ProfYLH yang menyebut Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bodoh. Henuk dilaporkan ke Polda Sumut.
"Tadi sore saya laporkan akun Twitter atas nama Profesor Yusuf L Henuk, terus akun Facebook atas nama Profesor Yusuf L Henuk atas unggahan dia yang menyatakan pertama SBY itu bodoh, AHY itu bodoh, terus semua kader dan militan SBY itu bodoh dan penjilat," kata pelapor, Subanto.
Laporan ini bernomor STTLP/75/I/2021/SUMUT/SPKT 'I'. Subanto mengatakan membuat laporan karena menilai cuitan Prof Yusuf menghina SBY dan AHY.
"Saya selaku kader Demokrat di kota Medan yang dipimpin Pak Burhanuddin Sitepu merasa keberatan yang disampaikan profesor tadi. Saya anggap itu menghina ketua umum (Partai Demokrat) dan mantan presiden kita yang ke-6," ucapnya.
Berikut cuitan Henuk yang dipermasalahkan:
Yth. @SBYudhoyono, memang kau bodoh sekali, karena Pemerintah @jokowi sudah berulangkali ingatkan tak hanya vaksin lalu semua beres, tapi tetap dilakukan 3 M. Kau sok suci bawa-bawa nama Tuhan seperti FPI yang kau besarkan&dibubarkan @jokowi, jadi terbukti kau memang munafik sekali
Yth Ketua Umum @PDemokrat, @AgusYudhoyono, @ProfYLH terpaksa harus buktikan memang kau BODOH sekali,karena sepanjang sejarah jatuhnya pesawat di Indonesia, tak pernah ada "GOVERNMENT ERROR" penyebabnya, tapi "7 FAKTOR" (https://indonesiabaik.id/infografis/7-faktor-penyebab-jatuhnya-pesawat...).Maaf kau bodoh turunan, belajar lagi AHY!
Henuk sendiri menjelaskan alasan dirinya menulis SBY-AHY bodoh. Dia menyebut seharusnya SBY-AHY menanggapi cuitannya secara langsung. Henuk menyinggung soal berita yang berisi ucapan SBY terkait vaksinasi Corona.
"Saya tidak setuju itu. Seolah-olah dia buat begitu berpikir nanti ada masalah besar," ucapnya.
Dia mengatakan SBY seharusnya mendukung pemerintah menuntaskan pandemi Corona. Menurutnya, dunia sedang berjuang menghadapi pandemi Corona.