Sekampung Selamat dari Gempa Majene, Warga: Pertolongan Allah, Firasat Kami Menyuruh Mengungsi
https://www.naviri.org/2021/01/sekampung-selamat-dari-gempa-majene.html
Naviri Magazine - Di balik gempa magnitudo 6,2 SR yang terjadi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), menyisakan cerita mengharukan.
Warga Dusun Aholeang, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Majene, yang rumahnya rusah parah bahkan hancur, selamat dari gempa tersebut. Dusun Aholeang dekat dengan episentrum atau pusat gempa.
Arni warga Dusun Aholeang menceritakan kisah puluhan warganya yang selamat dari maut Gempa Majene.
Menurut dia, usai gempa pertama yang berkekuatan 5,9 Skala Richter mengguncang dusunnya pada Kamis siang, 14 Januari 2021, mereka berbondong bondong meninggalkan rumah.
“Alhamdulillah, ini pertolongan Allah SWT, ada firasat kalau akan ada gempa yang lebih besar. Jadi, puluhan warga pilih mengungsi dulu, padahal kan itu terjadi pada siang hari,” kata dia.
Jadi menurut dia, puluhan warga langsung menggungsi ke tempat terbuka yang lebih tinggi dan memilih bertahan di pengungsian.
"Saat gempa susulan berkekuatan 6,2 Skala Richter saat dinihari itu kami masih berada di tempat mengungsi,” timpalnya.
Namun saat kita kembali ke perkampungan ternyata seluruh kampung kecil ini hancur.
Rumah-rumah warga pun kebanyakan rata dengan tanah. Bahkan jalan setapak di tempat ini retak dan terbelah usai diguncang gempa berkali kali.
“Seluruh rumah kami dan harta benda tak bisa diselamatkan lagi. Padahal tadinya kami kembali ingin mengambil sebagian barang yang bisa diselamatkan namun melihat kampung sudah hancur kami memilih mengungsi keluar wilayah karena daerahnya masih rawan dengan gempa susulan,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini warga dusunnya tersebar di beberapa posko posko pengungsian di wilayah Majene dan Polewali Mandar.
Berdasarkan data dari BPBD Sulbar hingga hari ini korbanmeninggal akibat bencana gempa tersebut mencapai 84 jiwa.
Dimana untuk Kabupaten Majene korban meninggal sebanyak 11 jiwa dan Kabupaten Mamuju 73 jiwa.