Lho! Jokowi Bilang Banjir Karena Curah Hujan Tinggi, PDIP Bilang Akibat Penambangan dan Penebangan
https://www.naviri.org/2021/01/lho-jokowi-bilang-banjir-karena-curah.html
Naviri Magazine - Beda pendapat soal penyebab banjir besar di Kalimantan Selatan terjadi antara Presiden Joko Widodo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Presiden Jokowi saat meninjau lokasi terdampak banjir di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan menegaskan bahwa ini merupakan banjir bandang pertama setelah 50 tahun tidak pernah terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan.
Jokowi menjelaskan curah hujan di Kalimantan Selatan dalam kurun waktu 10 hari terakhir memang tinggi. Sungai Barito yang memiliki daya rampung hingga 230 juta meter kubik, akhirnya kewalahan.
“Sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang menguap di 10 kabupaten dan kota,” jelas Jokowi secara virtual.
Sementara itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia sudah teramat parah. Megawati merasa jengkel dengan rakyat Indonesia yang suka buang sampah sembarangan dan ogah menjaga lingkungan.
Hal ini disampaikan Megawati saat menerima penghargaan tiga rekor MURI secara daring pada Senin (18/1). Megawati juga menceritakan bagaimana komitmen dirinya agar kader partainya menjadi pelopor lingkungan.
Karena itu, bertepatan dengan HUT ke-48 PDIP, Megawati memerintahkan kadernya untuk membersihkan sungai-sungai se-Indonesia lewat gerakan Cinta Ciliwung Bersih.
“Saya sudah mengatakan sejak dulu bahwa kehidupan berpartai politik bukan hanya untuk politik saja. Politik itu hanya sebuah alat perjuangan bagi mencapai kehidupan yang kita inginkan, yang kita perjuangan. Tentu di kami adalah menegakkan Pancasila dan memperjuangan rakyat Indonesia, bangsa Indonesia menjadi lebih sejahtera. Dengan demikian inisiatif saya, termasuk membersihkan sungai,” ujar Megawati.
Presiden RI ke-5 itu berharap rakyat Indonesia bisa meniru masyarakat Jepang mengenai kedisiplinan menjaga kebersihan.
“Jepang betapa bersihnya, dan gerakan itu dilakukan oleh masyarakatnya. Ibu-ibu di sana pasti membawa tas atau kresek untuk menyimpan sampah. Tetapi kalau kita, dibuang ke tempat tidak sepatutnya antara lain sungai-sungai. Itu yang mengakibatkan musim hujan jadi banjir,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai insiden bencana alam yang menghampiri Indonesia di awal tahun ini perlu menjadi bahan intropeksi bersama.
Hasto juga melihat banjir di Kalimantan Selatan terjadi karena kerusakan lingkungan yang teramat parah. Gempa bumi di Sulawesi Barat juga perlu dijadikan sebagai peningkatan kesadaran betapa pentingnya menjaga lingkungan.
“Bencana lingkungan bagaimana Kalimantan Selatan akibat penebangan dan penambangan. Kita lihat kerusakan lingkungan sangat parah sehingga kemudian banjir bandang,” tutup Hasto.