Daging Sapi dari Indonesia Cenderung Alot, Ternyata Ini Penyebabnya
https://www.naviri.org/2021/01/daging-sapi-dari-indonesia-cenderung.html
Naviri Magazine - Saat mengolah daging sapi, kamu perlu melakukan berbagai macam teknik agar hidangan daging sapi buatanmu tidak terasa alot. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari dibungkus dengan daun pepaya, hingga dimarinasi dengan menggunakan nanas.
Jika dibandingkan dengan daging sapi dari luar negeri, daging sapi dari Indonesia memang cenderung lebih alot. Saat kamu melihat orang dari luar negeri menikmati hidangan daging sapi mereka, daging tersebut tampak seperti lumer di dalam mulut dan sangat menggiurkan.
Ada beberapa alasan mengapa daging sapi dari Indonesia cenderung lebih alot daripada daging sapi dari luar negeri. Apa saja?
Dilansir dari crowdcow.com, kualitas daging sapi dapat ditentukan dari tingkat marbling daging sapi tersebut. Marbling merupakan kadar jaringan lemak yang ada di dalam daging sapi. Biasanya jaringan lemak tersebut berada diantara serat-serat otot pada daging sapi.
Keberadaan marbling bisa menentukan tingkat keempukan dari daging sapi. Sebab, daging sapi dengan tingkat marbling tinggi otomatis akan memiliki tingkat jaringan ikat yang rendah. Jaringan ikat inilah yang menjadi penyebab utama daging terasa alot ketika diolah dan dikonsumsi.
Daging sapi asli Indonesia umumnya memiliki tingkat marbling yang rendah, sehingga tak heran jika teksturnya cenderung alot. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor genetik ataupun faktor lingkungan. Sapi-sapi di Indonesia biasanya dipelihara dengan cara yang berbeda dengan sapi-sapi berkualitas.
Agar bisa menghasilkan daging sapi berkualitas, sapi harus dipelihara dengan teknik pemeliharaan khusus. Sapi harus mendapatkan pakan dengan kualitas yang sangat baik sehingga sapi tidak makan sembarangan seperti sapi dari Indonesia yang seringkali dibiarkan bebas. Selain itu, sapi-sapi penghasil daging berkualitas juga dijaga agar tidak stres.
Sebab, rasa stres pada sapi bisa menurunkan kualitas daging sapi tersebut. Namun, meski kualitas daging sapi ditentukan dari tingkat marblingnya, kamu masih memerlukan daging sapi dengan tingkat marbling rendah untuk memasak makanan khas Indonesia, seperti rendang.
Ini dikarenakan, makanan tersebut memerlukan waktu lama untuk proses pemasakan, sehingga tidak cocok jika menggunakan daging sapi dengan marbling tinggi.