Soal Wacana Wisata Halal, Denny Siregar: Bali Sumbang Rp 100 Triliun, Gak Usah Dihalalin Segala


Naviri Magazine - Penulis buku yang juga pegiat media sosial Denny Siregar mengkritik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk menjadikan Bali sebagai wisata halal.

Bali sebagai salah satu tujuan wisata kelas dunia tidak perlu ‘diganggu’ dengan wisata halal.

“Bali thn 2018, sumbang 40 persen pendapatan pariwisata, atau Rp 100 triliun buat Indonesia. Gak usah dihalal-halalin segala,” cetus Denny Siregar melalui akun Twitter pribadinya, @Dennysiregar7.

Penulis buku ‘Tuhan Dalam Secangkir Kopi’ itu menyarankan kepada Sandiaga Uno untuk fokus mempromosikan wisata budaya di daerah lain yang belum terkenal.

“Mending @sandiuno fokus besarkan wisata di daerah-daerah yang kurang promosi dengan konsep wisata budaya,” imbuhnya.

Menurut Denny, tidak perlu memakai agama untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.

“Turis itu tergantung apa yang disajikan, bukan pake agama,” kata Denny.

Dikatakan Denny, menteri pariwisata terkesan miskin ide, sehingga hanya bicara wisata halal.

“Ribut lagi masalah wisata halal. Sudah 3 menteri bicara wisata halal, dan sekarang
@sandiuno kembali bilang gitu,” katanya.

Denny menyarankan Sandiaga Uno sebaiknya mencari ide lain untuk mengembangkan pariwisata.

“Kenapa sih kok gak kreatif? Apa ga ada ide lain selain menghalal-halalkan wisata, seolah-olah daerah yang diwisatakan itu haram?” kata Denny.

Daripada menerapkan wisata halal, kata Denny, lebih baik pemerintah membuat aplikasi untuk menunjukkan kuliner halal di lokasi wisata.

“Kalau cuman mau nunjukin tempat2 halal untuk kuliner atau tempat ibadah buat turis Timteng di Bali misalnya, ngapain pake konsep wisata halal segala? Buat aja aplikasi untuk tunjukin dimana kuliner halal dan tempat ibadah,” imbuh Denny.

“Masak ide ginian aja harus ganti 3 Menteri Pariwisata?” tandas Denny.

Sebelumnya, Sandi mengaku dititipi tugas mengembangkan pariwisaya halal oleh Presiden Jokowi.

Sandi mengatakan pengembangan wisata halal dan religi bisa menggairahkan kembali pariwisata Indonesia.

Namun, pernyataan Sandi itu menuai kritik, salah satunya Ketua Bidang UMKM Partai NasDem Niluh Djelantik. Niluh menyatakan penolakan terhadap rencana itu diterapkan di Bali.

“Pokoknya ingat pesan kami. Tidak perlu utak-atik Bali, NTT, Toba, Toraja, dan daerah-daerah lain yang sudah puluhan tahun menjadi magnet pariwisata Indonesia dengan karakter dan budayanya,” kata Niluh dalam laman Facebook resminya.

Related

News 2290362582787152981

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item