Nelayan Selayar Temukan Drone Laut Diduga Milik China, Dilengkapi Kamera dan Dioperasikan Satelit
https://www.naviri.org/2020/12/nelayan-selayar-temukan-drone-laut.html
Naviri Magazine - Saehuddin, nelayan asal Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar menemukan benda asing. Menyerupai rudal. Benda asing tersebut terbuat dari aluminium dengan dua sayap di sisi kiri dan kanan.
Mengutip dari Media Selayar, karena takut terjadi ledakan, Saehuddin melaporkan penemuan tersebut ke Koramil Pasimarannu.
Adapun ciri - ciri benda asing yang menyerupai rudal tersebut:
- Badan utama terbuat dari Aluminium berbentuk rudal dengan dua sayap kiri kanan
- Panjang Body 225 cm
- Panjang antena belakang 93 cm
- Lebar sayap kiri 50 cm
- Lebar sayap kanan 50 cm
- Kemudi di ekor 18 cm
- Terdapat semacam antena pemancar di bagian ekor
- Terdapat semacam kamera dua buah
"Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Saehuddin karena telah berani melaporkan barang temuan mencurigakan tersebut kepada aparat keamanan," kata Danramil 1415-03/Pasimarannu Kapten Inf. Syamsuddin, kepada wartawan.
Benda mencurigakan tersebut sudah diamankan di Kantor Koramil 1415-03/Pasimarannu.
Diduga Milik China
Penemuan benda mirip rudal atau lebih mirip senjata terpedo di Pulau Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar viral.
Dari hasil pengembangan informasi pihak terkait, disebutkan benda asing mirip terpedo tersebut bukan peluru kendali. Namun merupakan alat pendeteksi bawah laut yang dinamakan Sea Glider.
Informasi berkembang kalau benda tersebut bertugas melakukan pendataan bawah laut atau semacam drone laut.
Dimanfaatkan untuk mengetahui data laut dan apa saja yang ditemuinya di laut. Kemudian datanya dikirim melalui pancaran satelit setiap kali benda naik ke permukaan.
Data yang berhasil dikumpulkan di dasar laut kemudian dikirim melalui satelit ke pusatnya. Benda ini disebut milik negara luar. Namun belum dipastikan dari negara mana, namun kuat dugaan kalau benda ini milik China.
Benda pendeteksi ini disebut tidak berbahaya dan tidak meledak. Seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. Benda ini dikendalikan melalui satelit dan tanpa awak.
Isi dalam benda tersebut kebanyakan baterai litium dan peralatan digital serta alat sensor.
Informasi diperoleh di lapangan, benda ini telah dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar China di Indonesia sebagai milik mereka. Dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian salah satu Universitas di China.
Benda tersebut tidak meledak dan tidak berbahaya. Namun dimanfaatkan sebagai alat penelitian dan pencarian data.
Kedubes China untuk Indonesia disebut telah melakukan koordinasi ke Pemerintah Indonesia.
Benda tersebut masih diamankan di kantor Koramil 03 - 1415 Kepulauan Selayar dan terlihat lampu led merah yang melengket di benda tersebut masih menyala dan aktif.