Menteri Edhy Ditangkap KPK, 6 Laskar FPI Tewas: Kenapa Prabowo Diam saja?
Naviri Magazine - Seorang ulama populer mengirimkan pesan WhatsApp. Isinya panjang lebar. Gundah gulana dan marah. Sang Mubalig protes, ken...
https://www.naviri.org/2020/12/menteri-edhy-ditangkap-kpk-6-laskar-fpi.html
Naviri Magazine - Seorang ulama populer mengirimkan pesan WhatsApp. Isinya panjang lebar. Gundah gulana dan marah. Sang Mubalig protes, kenapa Ketum Gerindra Prabowo Subianto diam saja terhadap insiden 6 Laskar FPI tewas ditembak polisi.
Beberapa hari ini, ponsel sang politikus Gerindra ramai dengan pesan. Dia mendapatkan banyak pertanyaan yang sama. Para ulama yang mendukung Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019.
Ulama populer yang kerap nongol di TV ini meminta agar kader Gerindra ini menyampaikan pesan kepada Prabowo. Kenapa sang Menteri Petahanan itu diam seribu bahasa?
Sejak insiden KM 50 Tol Cikampek yang melibatkan laskar FPI dan polisi pada 7 Desember dini hari, Prabowo tak berkomentar apapun. Bahkan, saat sang anak angkat, Edhy Prabowo ditangkap KPK, Prabowo juga tak tampil di media massa. Kemarahannya hanya diwakili adiknya Hashim Djojohadikusumo.
Kader Gerindra yang mendapat banyak keluhan dari para ulama dan habib itu mengakui tak bisa berbuat banyak. Karena tekanan dan kondisi politik yang dianggap tak memungkinkan untuk bicara.
Jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak juga menolak berkomentar di balik sikap diam sang Menteri Pertahanan. Dahnil hanya sempat mencuitkan tentang kematian di Twitternya. Tanpa menjurus ke insiden penembakan laskar FPI.
"Manusia bernurani. Siapa pun, apa pun itu, tidak ada yang pantas bergembira atas hilangnya nyawa manusia. Berduka dan mendoakan yang terbaik adalah laku manusia beradab," tulis Dahnil, dua hari setelah insiden penembakan.
Prabowo hanya sekali muncul melalui rilis pers tak lama berselang insiden penembakan FPI. Dalam siaran pers itu, Prabowo berkomentar tentang komitmen kerja sama Amerika dengan negara Asean saat hadir di sidang Asean Defence Ministers Meeting (ADMM) ke-14 secara virtual pada 9 Desember lalu.
Sementara di media sosial, ajudan pribadi Prabowo, Rizky Irmansyah mengunggah foto Prabowo di akun Instagramnya. Dalam foto itu, dia tampak sedang memberikan sebuah pena kepada Prabowo yang sedang duduk menggunakan safari krem.
Diam Bukan Pengkhianat
Rizky yang juga kader Gerindra itu menuliskan tentang diam.
"Mengamati dalam diam, bergerak dalam diam, membantu dalam diam, dan juga menderita dalam diam, dihina, dicerca dan dihardik juga dalam diam,” tulis Rizky.
"Jadi, apa yang sudah kita lakukan teradap diri kita sendiri dan orang lain, tidak perlu dunia dan seluruh isinya harus tahu bukan?"
"Diam bukan berarti tidak memperhatikan. Diam bukan pengkhianatan. Kawan, jangan terlalu berisik. Derajatmu bukan ditentukan atas dasar pengakuan."
"Diamlah dan berbuat dengan leluasa. Dan ingat, ketidaksesuaian akan selalu ada dimanapun kita hinggap," tulis Rizky mengakhiri.
Hubungan Prabowo dan Habib Rizieq
Prabowo dan Habib Rizieq memiliki hubungan yang bisa dibilang cukup dekat. Setidaknya, hal ini tercermin dalam perhelatan Pilpres 2019. Dimana Habib Rizieq dan FPI mendukung pencalonan Prabowo.
Hal itu ia ungkapkan saat berkampanye di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019).
"(Jika terpilih) Saya akan jemput Habib Rizieq," ujar Prabowo yang disambut tepuk tangan para pendukungnya.
Sejak 2018, Habib Rizieq telah menegaskan mendukung Prabowo sebagai calon presiden 2019. Hal tersebut digaungkan Rizieq saat reuni 212 pada Desember 2018. Meskipun hanya melalui rekaman suara. Sebab, sejak 2017, Rizieq berada di Arab Saudi.
Habib Rizieq meminta kepada massa reuni 212 untuk mendukung calon presiden dan calon wakil presiden dari hasil ijtimak ulama dan yang diusung partai pendukung ulama yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Pilih capres dan cawapres yang hasil koalisi keumatan, hasil ijtima ulama yang siap bela ulama, siap bela agama, dan siap bela negara," kata Habib Rizieq, 2 Desember 2018.