Elemen Mahasiswa Desak Jokowi Copot Kapolri dan Kapolda Metro Jaya
https://www.naviri.org/2020/12/elemen-mahasiswa-desak-jokowi-copot.html
Naviri Magazine - Sejumlah pihak terus mendorong Presiden Jokowi mencopot Kapolri Idham Azis dan Kapolda Metrojaya Muhammad Fadhil.
Keduanya disebut-sebut bertanggungjawab atas kematian enam laskar FPI yang ditembak mati di KM 50 tol Jakarta-Cikampek (Japek).
Koordinator Lintas Pemuda dan Mahasiswa Bersatu Andi Prayoga menyatakan mendesak presiden Jokowi mencari pengganti Kapolri yang baru sebab, Idham Azis harusnya bertanggungjawab atas penembakan itu.
"Mendesak Presiden Jokowi untuk mencopot Kapolri Idham Aziz dari jabatannya karena diduga adanya oknum kepolisian yang melakukan penembakan terhadap 6 anggota FPI hingga meninggal dunia," katanya dalam siaran pers.
Desakan serupa juga ditujukan.kepada Fadil Imran. Kapolda Metrojaya itu dinilai memberi ruang terhadap anak buahnya melakukan penembakan secara semena-mena terhadap enam laskar FPI itu. Karenanya, sangat pantas Presiden Jokowi juga mencopot Kapolda Metrojaya.
"Negara jangan menggunakan aparat untuk melakukan kekerasan apalagi pembunuhan terhadap masyarakat," ungkapnya.
Mereka juga meminta Presiden Jokowi segera membentuk tim pencari fakta (TPF) independen untuk mengungkap peristiwa penembakan yang mengakibatkan tewasnya laskar FPI. Tim independen memungkinkan terjadinya penyelidikan yang lebih terbuka atas peristiwa tersebut.
"Pengakuan kepolisian tentu bisa diragukan, begitu pun pengakuan FPI perlu diselidiki kebenarannya. Oleh karena itu, TPF Independen suatu keharusan yang sifatnya mendesak agar segera dibentuk supaya bisa mengungkapkan kejadian yang sebenarnya," ungkapnya.
Seperti diketahui, enam.oramg pengawal HRS ditembak mati aparat kepolisian setelah aksi penguntitan dilakukan dalam tol Japek. Peristiwa itu sontak menuai pro kontra di masyarakat. Masyarakat terbelah dalam menyikapi aksi tersebut.
Desakan untuk membentuk tim pencari fakta terus mendengung. Tujuannya untuk menyingkap keseluruhan peristiwa tersebut.