6 Laskar FPI yang Tewas Disebut Bersenjata, Keluarga: Sudah Dibantai, Masih Difitnah!
https://www.naviri.org/2020/12/6-laskar-fpi-yang-tewas-disebut.html
Naviri Magazine - Keluarga korban enam anggota Front Pembela Islam (FPI) yang meninggal dunia melakukan audiensi dengan Komisi III DPR. Dalam audiensi tersebut, mereka membeberkan mengenai tuduhan kepemilikan senjata yang disebutkan oleh kepolisian.
Kakak salah satu korban bernama Muhammad Suci Khadafi, Anandra menegaskan bahwa sang adik tidak mungkin membawa senjata tajam. Apalagi, polisi menyebut para anggota FPI yang tertembak memiliki pistol.
“Kami ingin meluruskan bahwa anak-anak kami tidak pernah membawa senjata satupun baik itu pistol atau parang seperti diinformasikan di media,” ujar Anandra di ruang rapat Komisi III DPR.
Anandra menegaskan, sang adik ikut mengawal Imam Besar FPI Rizieq Shihab bukan untuk berperang ataupun mencari musuh. “Niatnya baik, bukan untuk perang. Niatnya baik,” tegasnya berulang-ulang.
Anandra bahkan menyebut keterangan yang disampaikan polisi adalah fitnah belaka. “Anak kami sudah dibunuh, sudah dibantai, masih saja difitnah,” katanya.
Sementara di tempat yang sama, kakak korban atas nama Moh Reza, Septi juga membantah sang adik membawa senjata tajam saat terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di tol km 50 Jakarta-Cikampek.
Sang adik yang berprofesi sebagai linmas atau hansip, disebutkan Septi, bahkan tidak pernah membawa pentungan saat sedang berjaga malam. Ia pun mempertanyakan keterangan pihak kepolisian yang menyebut ada senjata tajam dan pistol yang diamankan.
“Adik saya nggak pernah bawa senjata. Adik saya di rumah sebagai hansip nggak pernah bawa pentungan, apalagi senjata tajam,” tegas Septi.
Sebelumnya, anggota Polri diserang oleh sekelompok orang di Tol Jakarta-Cikampek tepatnya di KM 50 pada Senin (7/12) sekitar pukul 00.30 WIB dini hari. Penyerangan ini diduga dilakukan oleh pendukung Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyampaikan, diduga penyerangan terhadap anggota Polri itu dilakukan oleh laskar khusus. Penyerangan ini dilakukan saat anggota Polri mengikuti sekelompok orang yang hendak mengawal kedatangan Rizieq Shihab ke Polda Metro Jaya.
Fadil menyampaikan, lantaran mengancam keselamatan jiwa anggota Polri, kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur. Hal ini mengakibatkan meninggalnya enam orang yang diduga pengikut Rizieq Shihab.
Sementara itu, lanjut Fadil, sebanyak empat penyerang lainnya berhasil melarikan diri. Kini polisi masih mengejar empat orang pelaku penyerangan.