SBY Dituding Danai Demonstran, Demokrat: Ada yang Tak Suka Kami Membantu Para Buruh
https://www.naviri.org/2020/10/sby-dituding-danai-demonstran-demokrat.html
Naviri Magazine - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dituding membiayai demo besar-besaran kaum buruh, pelajar, dan mahasiswa pada 6-8 Oktober 2020.
Menjawab tudingan tersebut, Politisi Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan bahwa tudingan tersebut sangat tinggi dan dilakukan orang tak bertanggung jawab. Bahkan, tuduhan itu sama saja melecehkan gerakan suci dan tulus dari kaum buruh, pelajar, mahasiswa, berbagai elemen masyarakat.
“Itu tuduhan yang keji seolah-olah semua bisa dibayar. Tentu fitnah yang dilakukan terhadap mantan ketum kami, setiap saat kami bisa melakukan upaya hukum terhadap fitnah yang sangat tidak bertanggung jawab tersebut,” kata Didi dalam keteranganya.
Didi kemudian meminta orang-orang yang menuduh SBY tersebut agar muncul langsung ke depan publik dan tidak hanya melalui para buzzer di media sosial.
“Ini orang-orang pengecut. Kalau nemang berani, tampil dong,” urainya
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat itu mengingatkan untuk tidak sembarangan menuduh orang tanpa ada bukti kuat karena implikasi tersebut bisa ke ranah hukum.
“Hati-hati karena tuduhan yang mengandung fitnah ini sama saja pelanggaran hukum yang berat kalau tidak bisa dibuktikan,” tegasnya.
“Saya kira yang menuduh ini sebaiknya tampil ke depan, gentleman, jangan jadi pengecut. Kalau menuduh itu tampil sekalian. Jangan dari kegelapan, dari jauh yang tidak jelas posisinya,” imbuhnya.
Didi berpendapat, aksi demo tersebut merupakan gerakan tulus sebagai wujud memperjuangkan masa depan buruh, mahasiswa dan pelajar.
Sedangkan Adanya kemungkinan disusupi oknum, itu hanyalah penyusup yang ingin menodai dan merusak gerakan suci tersebut.
Lebih lanjut, Didi curiga fitnah terhadap SBY muncul karena keputusan Demokrat yang menolak ikut serta mengesahkan UU Cipta kerja. padahal, menurutnya Demokrat melakukan penolakan terhadap RUU tersebut karena minimnya situasi publik akibat dilakukan di waktu yang kurang tepat.
“Rupanya ada pihak-pihak yang tidak suka dengan sikap kami untuk membantu kaum buruh. Akhirnya mereka melakukan cara-cara fitnah dan pengecut. Karena tidak punya argumen yang baik serta benar akhirnya mereka menggunakan cara-cara lama yang menurut saya sangat receh dan memalukan,” tandasnya.