Satgas Covid-19: Virus Corona itu Nyata, Bukan Rekayasa atau Konspirasi

Satgas Covid-19: Virus Corona itu Nyata, Bukan Rekayasa atau Konspirasi

Naviri Magazine - Pemerintah tak pernah berhenti mengingatkan warga untuk disiplin protokol kesehatan selama pandemi virus corona belum sirna. Hanya dengan kedisiplinan dan kesadaran warga, penularan corona bisa ditekan.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo menegaskan, tak ada satu pun daerah yang aman dari corona. Korban meninggal juga sudah sangat banyak.

“Dalam masa pandemi ini, tidak ada sejengkal tanah pun di wilayah yang telah menjadi status pandemi menjadi aman. Tidak ada. Oleh karena itu kita harus selalu waspada tidak boleh lengah,” kata Doni dalam Rapat Koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara, di Medan, Sumatera Utara, dalam keterangannya.

Doni tak habis pikir, dengan kondisi pandemi corona yang nyata seperti sekarang ini masih saja yang pihak yang tak percaya. Bahkan, masih saja ada yang menyebut corona merupakan konspirasi.

“COVID-19 ini nyata. Bahwa COVID-19 ini bukan rekayasa. Bahwa COVID-19 ini bukan konspirasi,” kata Doni Monardo.

Berdasarkan hasil beberapa survei termasuk dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan pada bulan Juli 2020, banyak sekali masyarakat yang menganggap bahwa mereka tidak akan terkena COVID-19 dan COVID-19 itu tidak ada. Padahal secara global, korban meninggal COVID-19 telah mencapai satu juta jiwa dan hampir setara dengan korban Perang Dunia I.

Di sisi lain, Doni mengapresiasi adanya penegakan disiplin kesadaran perilaku yang dilakukan di daerah seperti memberikan sanksi kepada mereka yang melanggar protokol kesehatan.

Akan tetapi pendisiplinan itu hanya akan berjalan apabila ada petugas yang mengawasi, padahal COVID-19 mengancam selama 24 jam. Oleh sebab itu disiplin penerapan protokol kesehatan harus dimulai dari diri sendiri dan komitmen komunitas.

“Kalau kita tidak punya semangat untuk melakukan perubahan perilaku, maka dampak yang akan terjadi pasti akan tinggi. Tetapi kalau seluruhnya memiliki komitmen yang sama untuk taat kepada protokol kesehatan, maka kita bisa menekan kasus,” jelas Doni.

Pada kesempatan yang sama, BNPB sebagai Satgas Penanganan COVID-19 juga memberikan bantuan kepada Pemerintah Sumatera Utara untuk penanganan COVID-19. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis dari Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo kepada Gubernur Sumatera Utara, Eddy Rachmayadi. 

Adapun bantuan tersebut adalah berupa 2 buah ventilator, 2 buah disinfectan spryer, 5 buah thermometer gun, 10 jerigen handsanitizer, 50 APD Hazmat, 2.000 face shield, 10.000 lembar masker respirator KN95, 30.000 lembar masker non medis dan masker kain sebanyak 200.000 lembar.

Related

News 8028100721937542012

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item