Penyidik Salahkan Korban Pemerkosaan, Publik Pakistan Marah

Penyidik Salahkan Korban Pemerkosaan, Publik Pakistan Marah

Naviri Magazine - Komentar seorang penyidik kepolisian Pakistan yang menyalahkan seorang wanita yang menjadi korban pemerkosaan beramai-ramai, memicu kemarahan publik. Wanita yang memiliki dua anak itu diperkosa di pinggir jalan raya yang dikenal paling aman di Pakistan.

Seperti dilansir Reuters, para penyidik kepolisian menyebut korban meninggalkan rumahnya bersama dua anaknya di Lahore dan sedang berkendara dengan mobilnya saat tiba-tiba kehabisan bahan bakar pada pukul 01.30 dini hari.

Korban menghubungi seorang kerabatnya dan menghubungi juga saluran bantuan untuk polisi lalu lintas. Namun sebelum mereka tiba, dua pria datang mendekat dan memecahkan kaca jendela mobil milik korban.

Kedua pria itu menyeret korban dan anak-anaknya ke sebuah lapangan di pinggir jalan raya. Korban diperkosa secara bergiliran di lokasi tersebut.

Juru bicara pemerintah Provinsi Punjab, Musarrat Cheema, menyatakan 12 tersangka telah ditangkap terkait pemerkosaan itu.

Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, dalam pernyataannya via Twitter menyebut dirinya mengikuti perkembangan kasus ini secara saksama dan telah meminta para penyidik untuk 'menangkap dan menghukum mereka yang terlibat dalam insiden itu sesegera mungkin'.

Dia juga menyatakan bahwa pemerintahannya akan mencari cara untuk memperkuat aturan hukum di tengah meningkatnya kasus-kasus pemerkosaan.

Pada Kamis (10/9) waktu setempat, ketua penyidik kasus ini, Omar Sheikh, menyatakan dalam program televisi setempat bahwa korban seharusnya melewati jalan raya lainnya, dan seharusnya memastikan bahwa mobilnya memiliki cukup bahan bakar.

Tindak penyerangan seksual itu terjadi di ruas jalan raya yang dibangun untuk menggantikan Grand Trunk Road, ruas jalan raya lama yang sudah tua dan kerap dilanda kemacetan. Jalan raya yang menjadi lokasi pemerkosaan itu dilengkapi CCTV dan pasukan kepolisian khusus yang berdedikasi. Ruas jalan raya itu bahkan dikenal sebagai salah satu jalan raya paling aman di Pakistan.

Menteri Urusan HAM, Shireen Mazari, mengecam pernyataan kepala penyidik tersebut dan menyebutnya 'tidak bisa diterima'.

"Hak untuk mengakses ruang publik dan mobilitas yang aman menjadi hak fundamental setiap orang di Pakistan, termasuk wanita," tegas kelompok pengacara wanita dan pejuang HAM, Women in Law Initiative, dalam pernyataannya.

Related

News 8188455102133796479

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item