Curhat Pemilik Toko di Masa Pandemi: Dulu Omzet Rp 3 Juta per Hari, Sekarang Rp 500 Ribu per Hari
https://www.naviri.org/2020/09/curhat-pemilik-toko-di-masa-pandemi.html
Naviri Magazine - Pandemi Corona Covid-19 sangat berdampak ke ekonomi. Banyak masyarakat yang penghasilannya turun bahkan hilang karena berbagai kebijakan yang dikeluarkan untuk menahan penyebaran virus covid-19.
Seperti yang dialami oleh Juniardi Firdaus. Pria ini terpaksa merumahkan 3 karyawan toko sembako miliknya di kawasan Depok, Jawa Barat. Sejak virus Covid-19 menyebar di Indonesia pendapatan tokonya turun drastis.
Sebelum pandemi, dalam sehari Toko Awit Depok Timur ini bisa meraup omzet Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per hari. Kini, tokonya hanya beromzet Rp 500 ribu per hari.
"Sebelum pandemi, omzet toko Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Sekarang omzet Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta sehari," kata Firdaus.
Sebelum pandemi, pelanggan toko kelontong milik Firdaus dari berbagai kalangan. Mulai dari anak sekolah, guru, pedagang keliling, warga komplek hingga warga kampung.
Lokasi toko kelontong Firdaus terbilang strategis. Berseberangan dengan sekolah, dan tidak jauh dari komplek perumahan warga kalangan menengah. Selain itu juga ada perkampungan warga di belakang toko sembakonya.
Sayangnya, sejak pandemi Covid-19, sekolah ditutup. Lalu banyak wilayah yang ditutup untuk membatasi aktivitas masyarakat. Semata untuk menghindari penyebaran virus corona.
"Pas sekolah libur, semua hilang, belum lagi jalan diportal," ungkap Firdaus.
Selama pandemi ini pelanggannya pun menurun drastis. Menyisakan warga kampung yang jalannya tak ditutup.
Dia bercerita, sebelum pandemi tokonya ramai dikunjungi pelanggan. Bahkan baru tutup menjelang tengah malam. Sekarang, dia lebih banyak melamun menunggu pembeli datang.
"Pelanggan berkurang, jadi banyak nganggurnya ketimbang melayani konsumen," katanya seraya tertawa.
Bahkan beras yang merupakan kebutuhan pokok pun tak laku dijual lantaran banyak warga yang mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Padahal sebelumnya dalam sebulan dia mampu menjual beras hingga 200 kilogram sebulan.
Kini sembako yang masih dicari pelanggan berupa terigu, minyak, gula pasir, susu , mie instan, dan telur.