Booming Tanaman Hias Saat Pandemi, Pedagang Raup Omzet Puluhan Juta
https://www.naviri.org/2020/09/booming-tanaman-hias-saat-pandemi.html
Naviri Magazine - Tanaman hias sangat digandrungi selama pandemi virus Corona (COVID-19). Demam tanaman hias ini membuat lapak para pedagang diserbu masyarakat, terutama di Bogor, DKI Jakarta, dan kota-kota besar lainnya.
Seorang pedagang tanaman hias di Kota Bogor yang bernama Azis mengaku meraup omzet sekitar Rp 70 juta di bulan September ini.
"Memang ramai karena pandemi ini. Saya mulai ramainya itu dari sebelum bulan puasa. Kalau di bulan September ini perkiraannya mungkin Rp 70 juta," ungkap Azis ketika dihubungi.
Ia menjelaskan, ada beberapa jenis tanaman hias yang diburu masyarakat selama pandemi ini, antara lain philodendron, caladium, calathea, anthurium, aglonema, dan sebagainya. Untuk philodendron, yang paling diburu antara lain monstera, pink princess, dan sebagainya.
"Selain monstera, caladium itu lagi ramai. Seluruh jenis, soalnya dia corak-coraknya, dari bentuknya, dari coraknya dia unik," tutur Azis.
Selain membuka layanan membeli tanaman hias di kebunnya, ia juga berjualan online melalui Facebook dan Instagram.
"Biasanya yang mencari itu kirim online. Saya jual di online, paling post di Instagram @gunungsalaktoday tapi sudah lama nggak nge-post. Paling di Facebook kalau ada yang cari barangnya, saya komentar gitu," jelasnya.
Selain Azis, Ahyar seorang pedagang tanaman hias di Jakarta Barat juga mengaku meraup omzet besar selama pandemi. Ia mengatakan, di bulan September ini ia memperoleh omzet sekitar Rp 50 juta.
"Ya alhamdulillah. Dibandingkan sebelum Lebaran lumayan. Ya omzet saya relatif, namanya orang dagang, kadang penjualan sehari Rp 3-4 juta, tapi kalau punya barang langsung diambil semua. Ya tergantung stok juga. Sebulan ini ya saya modal kecil ya sekitar Rp 50 juta, kalau kita kumpul-kumpul dapat pemutarannya segitu," urai Ahyar ketika dihubungi detikcom secara terpisah.
Berbeda dengan Azis, Ahyar tak berjualan online. Ia hanya membuka showroom di kawasan Kelapa Dua, Jakarta Barat.
"Showroom saya sebenarnya di Kelapa Dua. Waktu bulan Januari banjir saya pindah dulu. Saya kan lokasinya di pinggir kali Pesanggrahan, itu banjir sampai 3 meter, bunga saya habis terbawa," ungkap Ahyar.
Ia mengatakan, selama di showroom ada tanaman hias yang tersedia, langsung habis diborong oleh para pembeli.
"Kalau sekarang pohon-pohon itu kalau ada langsung laku. Misalnya ada 5, ya itu langsung habis. Dapat berapa, saya tinggal telepon langsung banyak yang ambil," tutup Ahyar.