Bisnis Mobil Lesu Sejak Pandemi, Gaikindo Usul Tarif Pajak Mobil Diturunkan
https://www.naviri.org/2020/09/bisnis-mobil-lesu-sejak-pandemi.html
Naviri Magazine - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengusulkan pemerintah, untuk mengurangi atau membebaskan sementara bea dan pajak kepemilikan mobil baru.
Hal ini dianggap sebagai salah satu langkah kebijakan guna merangsang penjualan kendaraan roda empat, yang masih lesu karena terdampak pandemi COVID-19.
Sudah barang tentu menurut Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, cara tersebut bisa memangkas harga jual on the road (OTR) kendaraan, sehingga menarik konsumen untuk membelinya.
"Maka dari itu pemerintah pusat dan daerah harus kasih stimulus yang langsung mengena ke harga mobil, pihak APM (Agen Pemegang Merek) juga pasti akan kasih potongan harga supaya mobilnya laku, kalau tidak maka akan kehilangan market share," jelas Jongkie.
Jongkie berkaca pada kebijakan yang digelontorkan pemerintah Malaysia, berupa pembebasan pajak penjualan pada 5 Juni 2020 lalu. Ini membuat, harga jual mobil bisa lebih murah 3 hingga 6 persen.
Hasilnya penjualan beberapa merek roda empat di sana menunjukkan rebound pasar. Pada bulan yang sama (Juni) misalnya, penjualan mobil khusus merek Perodua meningkat tiga kali dari bulan sebelumnya, demikian dalam keterangan resminya.
"Usulannya simpel, tarif PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah), BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor), PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) diturunkan agar harga mobil bisa turun dan terjangkau, kalau mobil dibeli maka industri dan komponennya bergerak lagi, kalau volume penjualan meningkat maka pendapatan pemerintah pusat dan pemda juga bisa meningkat," imbuh Jongkie.
Harapannya pengurangan tarif tersebut bisa direalisasi dalam jangka waktu tertentu, maksimal sampai akhir 2021 atau minimal kondisi pasar membaik, tidak lagi menunjukkan pertumbuhan negatif.
Data Gaikindo soal penjualan mobil pada 2020
Mengacu laporan penjualan Gaikindo, selama Januari hingga Juli 2020 ada 286.215 mobil yang terdistribusi dari pabrik ke diler. Menurun bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 571.351 unit.
Penjualan retail juga terpantau terkoreksi, dari 587.827 unit menjadi 326.393 unit pada tujuh bulan pertama 2020 ini.
Kendati begitu, Gaikindo, menurut Jongkie masih mengamini target penjualan tahun ini, yang sudah direvisi menjadi 600 ribuan unit bisa tercapai. "Makanya kami optimistis bahwa di masa mendatang, penjualan otomotif meningkat, belum ada revisi angka penjualan 2020," katanya.