Perlu Tahu, Ini 5 Tanda Tubuh Sudah Berlebihan Makan Sate Kambing
https://www.naviri.org/2020/08/perlu-tahu-ini-5-tanda-tubuh-sudah-berlebihan-sate.html
Naviri Magazine - Perayaan Idul Adha rasanya tak lengkap tanpa momen bakar sate kambing ramai-ramai. Walau banyak yang mengatakan terlalu banyak makan daging merah itu tidak sehat, sesekali makan sate tentu tidak masalah.
Yang paling harus diperhatikan adalah porsinya. Apapun, jika berlebihan tentu ada efek negatifnya. Demikian juga dengan daging kambing, maupun daging lainnya.
Berikut tanda-tanda yang dirasakan sudah terlalu banyak menyantap daging kambing.
Sembelit
Susah BAB atau sembelit bisa jadi pertanda terlalu banyak makan daging kambing. Namun jangan anggap remeh, sembelit yang sampai menimbulkan pendarahan bisa mengakibatkan ambeien.
Pakar saluran cerna dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indoneisa-RS Cipto Mangunkusumo, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, FINASIM, FACP, MMB, mengatakan dampak langsung mengonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit.
"Pada prinsipnya, daging kambing seperti daging lainnya, sulit dicerna. Sehingga, ketika dikonsumsi berlebihan, akan mengganggu konsistensi tinja jadi lebih keras sehingga BAB jadi lebih sulit," katanya.
Asam lambung naik
Makan daging kambing berlebihan bisa membuat asam lambung naik dan meningkatkan resiko Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Apalagi jika daging dimasak dengan banyak santan. Bumbu-bumbu seperti asam dan pedas juga bisa memicu pergerakan isi lambung untuk naik menuju kerongkongan.
"Kalau kebetulan punya penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit di mana asam atau isi lambung balik arah ke atas, maka GERD-nya akan bertambah parah setelah mengonsumsi daging kambing berlebihan," imbuh dr Ari.
Begah
Makan apapun dalam porsi berlebihan akan memicu perut kembung atau begah. Praktisi kesehatan dr Helmin Agustina Silalahi, mengungkapkan makan kebanyakan bisa menimbulkan perut menjadi kembung.
Makan kebanyakan dapat membuat enzim dalam saluran cerna menjadi berkurang, pencernaan menjadi lambat, dan timbul kembung. Begitu juga dengan cara makan terburu-buru. Saat perut mulai terasa begah setelah makan daging kambing, segeralah minum air hangat.
Selilitan
Karena teksturnya keras, daging kambing sering membuat gigi selilitan karena ada serat daging yang tersangkut di sela gigi. Kepada detikHealth beberapa waktu lalu, drg Hari Sunarto, SpPerio(K) mengatakan selilit atau serat daging yang tersangkut di sela gigi harus segera diambil atau dibersihkan.
Jika dibiarkan, serat daging akan membusuk dan menjadi media yang bagus untuk tumbuhnya kuman penyebab gigi keropos atau berlubang.
"Lebih dianjurkan menggunakan dental floss. Ini lebih mudah daripada mengorek-ngorek pakai tusuk gigi," kata drg Hari.
Tensi naik?
Banyak mitos beredar, kebanyakan makan daging kambing bisa menyebabkan hipertensi atau darah tinggi. Benarkah demikian? dr Tunggul Situmorang, Sp.PD-KGH, spesialis penyakit dalam menegaskan tidak ada hubungan memakan daging kabing dengan hipertensi.
"Enggak betul itu, faktor hipetensi jelas, itu adalah garam, ya metabolisme garam, ada yang memang sensitif, ada yang tidak, jadi nggak ada itu kambing," pungkasnya.
dr Tunggul juga menambahkan, Hipertensi disebabkan oleh konsumsi garam berlebihan yang membuat metabolisme memicu hipertensi. Namun, tetap makan dengan porsi wajar dan tidak berlebihan.