Misteri Suroto, Pria yang 10 Tahun Hanya Berbaring dan Tak Pernah Berbicara

Misteri Suroto, Pria yang 10 Tahun Hanya Berbaring dan Tak Pernah Berbicara naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Suroto (43) warga Magelang, Jateng, berdiam selama 10 tahun di ranjangnya dan menjauh dari kehidupan luar. Ia tidak bergerak kecuali hanya untuk bangun tidur, makan, dan buang air kecil dan besar. 

Konflik dengan keluarga diduga menjadi penyebab Suroto mengurung diri. Ia sempat memiliki keinginan membeli sebuah sepeda motor dengan uang hasil kerjanya. Akan tetapi, cita-cita itu tidak tercapai karena uangnya habis untuk kehidupan sehari-hari. 

Ia hanya tinggal bersama Ibunya (75) di Sawangan, Magelang, Jateng. Karena sudah menginjak usia lanjut, sang ibu tidak bekerja dan hanya mengandalkan hidup dari bantuan tetangga. 

"Sejak erupsi merapi 2010 sampai hari ini dia tidak beranjak dari tempat tidurnya. Tinggal hanya dengan ibunya yang sudah tua. Dia (Suroto) makan hanya sekali dalam tiga hari," ungkap Sujono, tetangga Suroto.

Kabar tersebut kemudian sampai ke telinga Ardian Kurniawan, relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Salatiga, Jateng. Sebelumnya, Ardian pernah menolong seorang nenek yang memiliki rambut gembel sepanjang dua meter.

Ardian lalu mendatangi rumah Suroto. Dari jarak 5 meter, Ardian sudah mencium aroma tidak sedap yang berasal dari tubuh Suroto. Dengan diselimuti sarung dan ditutup oleh tikar, Ardian melihat Suroto terbaring seperti tidak bernyawa.

Ardian kemudian membangunkan Suroto dan menuntunnya ke kamar mandi untuk dibersihkan. Hal itu membuat Sujono sempat tak percaya, karena Suroto biasanya tidak mau diminta bangun oleh orang lain. 

"Kemudian sama Mas Ardian langsung dipotong gembelnya dan dimandikan dan mau, enggak marah dan dimandikan juga ngikut. Sempat semuanya diganti. Tempat tidur diganti, sarung diganti, sekarang sudah pakai baju dan celana," tambah Sujono.

"Saat aku mandikan, dia tidak bicara sepatah kata pun, tapi dari wajahnya tampak meneteskan air mata, kaya mau berkata sesuatu tapi tertahan," ungkap Ardian.

Sebelumnya, para tetangga Suroto pernah memanggil seorang tabib untuk mengobati pria tersebut. Akan tetapi, tabib tersebut tidak berani mengobatinya ketika melihat kondisi Suroto. 

Ibu dan Sujono berharap Suroto dapat kembali menjalani kehidupan normalnya. Karena di mata tetangga, Suroto adalah pemuda yang memiliki sifat pemberani.

"Dia ini sebenarnya orang yang berani, apa pun itu, selama itu benar," ungkap Sujono.

Ardian membuka donasi untuk membantu kehidupan Suroto dan sang ibu. Masyarakat bisa menyumbangkan bantuan ke nomor rekening Bank BRI 6047-01-020084-537 atas nama SERI Kabupaten Semarang atau ke nomor telepon dan WhatsApp 085742475226 milik Ardian.

Related

News 3171430644777452856

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item