Sulitnya Berhenti Merokok, Dokter Ini Sampai Harus Tinggalkan Pertemanannya
https://www.naviri.org/2020/06/sulitnya-berhenti-merokok.html
Naviri Magazine - Berhenti merokok bukanlah hal mudah bagi mereka yang mencandu. Butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa lepas dari jeratan zat nikotin.
Siapapun bisa kecanduan rokok, termasuk seorang dokter.
Public health practioner dr. Muhammad Ridha M.Sc, bercerita bahwa dirinya telah menjadi perokok aktif sejak SMP. Perkenalannya dengan rokok terjadi karena sering melihat sang kakak merokok. Kebiasan itu kemudian berlanjut hingga kuliah.
"Waktu saya kuliah kedokteran nggak peduli, saya masih merokok, teman-teman masih merokok. Setelah jadi dokter praktik sendiri, saya sering memberikan advice kepada pasien untuk berhenti merokok," cerita Ridha dalam webinar Lentera Anak.
Setelah menjadi dokter, Ridha mulai melakukan intropeksi terhadap dirinya. Namun hal itu tidak langsung membuatnya berhenti merokok. Ridha memutuskan untuk terus merokok hingga akhirnya ia merasa hambar.
"Saya sudah mencoba segala jenis rokok. Lalu saya coba berhenti merokok, tapi itu juga nggak langsung, ada relaps (merokok lagi). Kumpul sama temen, ngerokok lagi," ucapnya.
Relawan organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) itu kemudian menjauhi lingkungan pertemanannya yang didominasi oleh para perokok. Hal itu ia lakukan selama kurang lebih 2-3 tahun.
"Setelah saya yakin untuk berhenti merokok, saya buka kembali pergaulan saya," kata Ridha.
Ridha menyampaikan, memang tak mudah untuk berhenti merokok secara total. Baginya, berhenti merokok merupakan sebuah siklus. Di mana kesiapan berhenti merokok bisa berubah setiap waktu.