Mewaspadai Gejala Virus Corona, dari yang Umum hingga yang Tak Biasa
https://www.naviri.org/2020/06/mewaspadai-gejala-virus-corona.html
Naviri Magazine - Virus Corona COVID-19 atau SARS-CoV-2 merupakan virus yang baru muncul pada akhir tahun lalu. Sejauh ini, penelitian terus dilakukan oleh para ahli untuk mengetahui perkembangan virus tersebut dan mencoba untuk mengatasinya. Salah satunya adalah pemantauan gejala dari infeksi virus.
Hingga saat ini, gejala infeksi COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk, hingga sesak napas. Namun, ada orang memiliki virus corona tetapi tidak mengalami gejala dan bisa menularkannya. Seiring dengan bertambahnya kasus positif COVID-19, temuan akan gejala-gejala lain pun terungkap.
Dilansir Live Science, dokter telah menggambarkan gejala langka yang mungkin dialami oeh pasien positif COVID-19, termasuk kehilangan indera penciuman. Apabila seseorang yang berpotensi terinfeksi virus ini mengalami gejala tersebut, dapat menandakan harus dilakukan pengujian.
"Apa yang disebut anosmia, yang pada dasarnya berarti hilangnya penciuman, tampaknya merupakan gejala yang berkembang pada sejumlah pasien," kata Kepala Koresponden Medis CNN, Dr. Sanjay Gupta.
Kehilangan kemampuan untuk mencium bau ini bisa dikaitkan dengan hilangnya nafsu makan, dan perlu diwaspadai.
"Anosmia, khususnya, telah terlihat pada pasien yang akhirnya dites positif untuk virus corona tanpa gejala lain," menurut American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery.
Sebuah analisis terbaru terhadap kasus-kasus ringan di Korea Selatan menemukan gejala utama pada 30% pasien adalah hilangnya penciuman. Di Jerman, lebih dari dua dari tiga kasus yang dikonfirmasi menderita anosmia.
Sementara itu menurut sebuah laporan dalam Journal of American Medical Association, sebanyak 98 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami demam. Sementara 76 persen dan 82 persen mengalami batuk kering, dan 11- 44 persen melaporkan kelelahan di badannya.
Lebih lanjut, penyakit ini tampaknya jadi lebih parah dengan bertambahnya usia, dengan rentang usia 30 hingga 79 tahun mendominasi kasus yang terdeteksi di Wuhan, Cina, tempat wabah dimulai. Sementara anak-anak tampak kurang berisiko menderita gejala infeksi virus ini.
Namun, penelitian terbaru terhadap 2.000 anak yang dikonfirmasi atau diduga menderita Covid-19 menemukan bahwa 6 persen dari mereka mengembangkan penyakit parah atau kritis. Studi ini dirinci dalam edisi 16 Maret jurnal Pediatrics.
Dalam kasus Covid-19 yang lebih serius, pasien mengalami pneumonia. Pneumonia merupakan kondisi penyakit di mana paru-paru mereka mulai penuh dengan kantong nanah atau cairan. Hal ini menyebabkan sesak napas yang intens dan batuk yang menyakitkan.
Sementara itu, CNN Health menuliskan 10 gejala utama yang dapat mengindikasikan Anda terinfeksi virus Covid-19 sebagai berikut:
1. Napas pendek
2. Demam
3. Batuk kering
4. Nyeri sendi
5. Penurunan kewaspadaan atau kesadaran
6. Masalah pencernaan
7. Konjungtivis
8. Kehilangan sementara indra penciuman
9. Kelelahan
10. Sakit kepala