Mengapa Wajah Dokter di Wuhan Berubah Hitam Saat Terinfeksi Virus Corona?
https://www.naviri.org/2020/06/mengapa-wajah-dokter-di-wuhan-berubah.html
Naviri Magazine - Dua dokter di Wuhan, China, warna kulitnya menjadi hitam legam setelah menderita kerusakan hati karena infeksi virus corona yang parah. Dokter Yi Fan dan Hu Weifeng berjuang melawan penyakit itu. Menurut para ahli medis China, keduanya mengalami perubahan pigmentasi di wajah.
Dilansir laman The Sun, dokter Yi, seorang kardiolog dan dokter Hu, seorang urolog, didiagnosis COVID-19 setelah mengobati pasien yang terinfeksi virus itu di kota Wuhan, kota yang dikenal sebagai pusat awal virus tersebut.
Stasiun televisi CCTV melaporkan bahwa mereka mendapat perawatan di Rumah Sakit Paru-paru Wuhan, yang meliputi penggunaan mesin bypass jantung-paru.
Mereka dirawat menggunakan Extra Corporeal Membrane Oxygenation (ECMO), sebuah alat yang mengantarkan oksigen ke darah.
"Saat pertama kali aku sadar, terutama setelah aku tahu mengenai kondisiku, aku merasa takut. Aku sering mimpi buruk," kata Yi kepada CCTV ketika ditanya mengenai kulitnya yang menghitam.
Ahli penyakit menular, Song Jianxin, dari Huazhong University of Science and Technology, mengatakan, organ kedua pria itu sudah rusak selama perang melawan penyakit berbahaya itu untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Dan zat besi, yang seharusnya tersimpan di hati mereka, malah membanjiri pembuluh darah, karena organnya tidak bekerja dengan baik. Kadar besi yang meningkat ini bisa menyebabkan perubahan warna kulit dan menambah pigmentasi wajah.
Namun, seorang tenaga medis yang merawat sang urolog, Dr. Li Shusheng, mengatakan bahwa dia yakin kulit kedua pria itu berubah gelap akibat obat yang mereka gunakan pertama kali pada diagnosis awal mereka.
Tapi, belum terungkap obat apa yang diberikan kepada mereka di rumah sakit.
Penelitian di Lancet Gastroenterology and Hepatology memperingatkan pada bulan Maret bahwa kerusakan hati pada pasien dengan infeksi virus corona bisa langsung disebabkan oleh infeksi virus di sel hati.
Dr Li Shusheng mengatakan kepada CCTV bahwa dia mengharapkan warna kulit kedua pria itu bisa perlahan kembali normal. Mail Online melaporkan bahwa dokter Hu harus mendapat perawatan intensif selama 100 hari dan mulai bisa berbicara lagi pada 11 April.
Sementara dokter Yi dipindahkan keluar ICU ke ruang perawatan biasa di Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang di Wuhan, di mana dia masih mendapatkan konseling setelah melewati masa kritis.
Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.