Kisah Pembantaian McDonald yang Pernah Mengguncang Amerika (Bagian 1)

Kisah Pembantaian McDonald yang Pernah Mengguncang Amerika naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - James Oliver Huberty lahir di Canton, Ohio, pada 11 Oktober 1942. Ayahnya bernama Earl V. Huberty, dan ibunya bernama Icle Huberty. James sempat menderita polio, yang membuatnya kesulitan berjalan normal secara permanen.

Pada awal tahun 1950-an, ayahnya membeli sebuah pertanian di Pennsylvania, Amish Country. Namun ibunya menolak tinggal di sana, dan malah bergabung dengan Southern Baptism Organization.

Pada 1962, ketika James berumur 20 tahun, dia melanjutkan pendidikan di Malone College dan mengambil jurusan sosiologi, sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah ke Pittsburg Institute of Mortuary Science di Pittsburg, Pennsylvania. Tiga tahun kemudian, dia bertemu Etna Markland, yang juga seorang mahasiswi di Malone College, dan mereka menikah.

Tidak lama setelah menikah, James sempat mendapat sertifikasi dalam hal pengawetan jenazah, dan membuka rumah duka sendiri di Canton. Usaha yang hanya mampu bertahan selama dua tahun tersebut membuatnya harus memilih pekerjaan lain sebagai tukang las.

Tidak lama setelah itu, James dan istrinya memutuskan untuk pindah ke Massillon, Ohio, dimana kedua anak perempuan mereka lahir di sana pada 1972 dan 1974.

James dianggap mempunyai riwayat pernah melakukan kekerasan dalam rumah tangganya, setelah Etna melaporkannya pada Canton Department of Children and Family Services, karena saat itu James sempat membuat rahang Etna patah. Tidak jarang, Etna berpura-pura membaca kartu tarot, dan membacakan prediksi masa depan, hanya untuk menenangkan James.

James menganggap bahwa kebangkrutan yang dialami orang-orang, termasuk dirinya, disebabkan karena kebijakan pemerintah Amerika. Selain itu, dia meyakini bahwa Soviet mampu melancarkan agresi kapan saja. Oleh karena itu, dia bertekad untuk menyiapkan pertahanan diri, ketika suatu hal yang buruk akan menimpa Amerika.

Bahkan ketika berada di Canton, James sengaja membeli ribuan dolar makanan sebagai persediaan, dan enam buah senjata yang akan digunakan jika kekacauan muncul. Menurut salah satu tetangganya, rumah James dipenuhi senjata api, yang jika dia membutuhkannya, cukup mengambilnya dengan mudah dan langsung menembakkannya.

James juga kerap menyuarakan kepercayaan bahwa Amerika tidak memperlakukannya dengan baik, dan semua sudah dilakukan untuk melawan para pekerja seperti dirinya.

Pada Oktober 1983, James dan keluarganya pindah ke daerah Tijuana, Meksiko. Dia sengaja meninggalkan semua hal yang ada di tempat penyimpanan, kecuali senjata arsenal miliknya. Walaupun James, yang sedikit bisa berbicara bahasa Spanyol cenderung pendiam dan sering cemberut, dia dan keluarga mampu berbaur dengan tetangganya.

Tiga bulan kemudian, mereka kembali pindah ke daerah San Ysidro, San Diego. Mereka sempat menyewa apartemen dengan dua kamar tidur di Cottonwood Apartments, namun kemudian pindah ke apartemen di Averil Road, yang jaraknya hanya satu blok dari McDonald's. Dan selama di San Ysidro, James bekerja sebagai security.

Pada 15 Juli 1984, James sempat mengatakan pada istrinya, Etna, bahwa kemungkinan dia memiliki masalah mental. Oleh karena itu, dua hari kemudian, pada 17 Juli, James menghubungi sebuah klinik kesehatan mental, dan membuat janji untuk melakukan pertemuan dengan dokter di klinik tersebut.

Satu jam kemudian, James kembali ke rumah dan terlihat begitu puas. Setelah makan malam, dia mengajak keluarganya untuk bersepeda di taman terdekat, bahkan kemudian mengajak istrinya untuk menonton film bersama.

Keesokan paginya, tanggal 18 Juli, James juga mengajak keluarganya untuk pergi ke San Diego Zoo, dan menyempatkan untuk makan siang di restoran McDonald's di daerah Clairemont.

Beberapa saat setelah kembali ke rumah, James sempat berpamitan pada istrinya. Ketika istrinya bertanya ke mana James akan pergi, James menjawab akan pergi berburu manusia.

James juga sempat berpamitan pada anak perempuan tertuanya, yang bernama Zelia, dan mengatakan bahwa dia tidak akan pernah kembali. Kemudian, dengan mengendarai sedan Mercury Marquis miliknya, James pergi menuju San Ysidro Boulevard. Dia mendatangi dua tempat pertama, yaitu Big Bear Supermarket dan kantor pos setempat.

Sekitar pukul 3.56 sore, James memarkir mobilnya di pelataran parkir restoran McDonald's San Ysidro. Dalam genggamannya terdapat pistol semi otomatis 9mm Browning HP, sebuah 9mm Uzi carbine, sebuah senapan Winchester 1200 12 gauge pump-action, dan sebuah tas berisi ratusan amunisi untuk berbagai jenis senjata yang dibawanya.

Kemudian dia berjalan memasuki restoran McDonald's, yang saat itu terdapat 50 orang pelanggan sedang berada di dalamnya. Secara tiba-tiba, James mengarahkan senapannya pada seorang karyawan restoran yang berumur 16 tahun, bernama John Arnold. Seorang asisten manajer, bernama Guillermo Flores, berkata, "Hey, John. That guy's going to shoot you."

Menurut penuturan Arnold, saat James menarik pelatuknya, tidak ada sesuatu yang terjadi. Namun, ketika James sedang memeriksa senapannya, seorang manajer yang berumur 22 tahun, bernama Neva Caine, berjalan menuju service counter dimana saat itu Arnold berdiri. Sedangkan Arnold saat itu menjauh dari James, karena Arnold berpikir James hanya melakukan lelucon yang tidak menyenangkan.

James kemudian menembakkan senapannya ke langit-langit restoran, sebelum mengarahkan tembakannya pada Caine, yang langsung tewas seketika. Setelah itu, James langsung menembak Arnold di bagian dadanya.

Melihat Caine dan Arnold sudah ditembak, seorang pelanggan berumur 25 tahun, benama Victor Rivera, mencoba membujuk James agar tidak menembak lagi. Namun James langsung menghujani Rivera dengan 14 kali tembakan, dan menyuruhnya untuk diam.

Ketika semua pelanggan mencoba berlindung di bawah meja dan service counter, James mengarahkan pandangannya pada enam wanita dan anak-anak mereka, yang sedang merangkul satu sama lain.

Tembakan pertama diarahkan pada Maria Colmenero-Silva, yang saat itu berumur 19 tahun, di bagian dadanya. Lalu James menembak Claudia Perez, yang berumur 9 tahun, di bagian perut, pipi, betis, pinggul, kaki, dada, punggung, ketiak, dan kepala, menggunakan senjata jenis Uzi miliknya.

Dengan senjata yang sama, James melukai saudara Perez, yang berumur 15 tahun, bernama Imelda. Kemudian, menggunakan senapan, James menembak Aurora Penã yang berumur 11 tahun. Penã rupanya hanya terluka di bagian kaki, karena sempat dihalangi bibinya yang sedang hamil, bernama Jackie Reyes, dan James menembaknya 18 kali menggunakan Uzi.

Di samping tubuh ibunya, seorang bayi berumur 8 bulan, bernama Carlos Reyes, terduduk dan meratap. Dengan satu kali tembakan di punggung, James juga membunuhnya.

Kemudian, dia menembak seorang supir truk berumur 62 tahun, bernama Laurence Versluis, sebelum menarget korban-korban berikutnya yang merupakan sebuah keluarga. Mereka sedang berada di dekat area bermain, mencoba menghalangi anak-anak mereka yang berlindung di bawah meja, dengan badan mereka.

Blythe Regan Herrera, yang berumur 31 tahun, mencoba melindungi anaknya yang berumur 11 tahun, bernama Mateo. Namun keduanya ditembak di bagian kepala berkali-kali.

Suami Blythe, bernama Ronald Herrera, saat itu sedang melindungi seorang anak laki-laki berumur 12 tahun, bernama Keith Thomas, terkena delapan kali tembakan di bagian perut, dada, lengan, dan kepala. Sedangkan Thomas sempat tertembak di bagian bahu, lengan, pergelangan tangan, dan sikut kiri. Ronald dan Thomas mampu bertahan dari insiden tersebut.

Di dekatnya, dua orang wanita bersembunyi di sebuah stand. Guadalupe Del Rio, berumur 24 tahun, sedang bersandar pada tembok. Dia dilindungi oleh temannya, bernama Arisdelsi Vuelvas Vargas, yang berumur 31 tahun. Del Rio ditembak beberapa kali di bagian punggung, perut, dada, dan leher. Sedangkan Vargas ditembak satu kali di kepala bagian belakang. Vargas meninggal keesokan harinya setelah dia sempat dibawa ke rumah sakit.

Baca lanjutannya: Kisah Pembantaian McDonald yang Pernah Mengguncang Amerika (Bagian 2)

Related

World's Fact 8971491859795514772

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item