Ini Pentingnya Jaga Jarak untuk Mencegah Penularan Virus Corona (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2020/06/ini-pentingnya-jaga-jarak-page-2.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Ini Pentingnya Jaga Jarak untuk Mencegah Penularan Virus Corona - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Semakin menjadi masalah ketika orang lain itu lalu mengusap mulut, hidung, dan atau mata menggunakan tangan atau anggota badan yang terpapar cairan tersebut.
Dengan segala tantangan ini, ada dua hal yang penting dilakukan. Yaitu:
Self distancing, sel isolation, self quarantine, dan atau lockdown. Putus atau minimalkan jalur penularan, dengan meminimalkan ruang sebar bagi cipratan cairan pernapasan.
Pakai masker buat yang sedang tak enak badan, apalagi pernah kontak dengan pasien positif terinfeksi corona. Bagi yang sehat, masker bisa membantu di lingkungan yang tak bisa dipastikan kesterilannya, sembari pastikan juga kebersihan masker.
Sejumlah kebijakan pemerintah, termasuk meliburkan sekolah dan menyarankan pekerja untuk bekerja dari rumah, merupakan langkah social distancing—skala lebih luas dari self distancing—sebagai upaya bersama mencegah penularan virus corona.
Cuci tangan secara menyeluruh; dan atau pastikan tak menggunakan tangan yang tak steril untuk mengusap mulut, hidung, dan atau mata. Karena, penyebaran dan jalur masuk virus adalah masuknya virus dalam cipratan cairan (droplet) melalui jalur pernapasan.
Tidak perlu juga jadi anti-sosial, tidak belanja, tidak bertegur sapa; kecuali bila ada riwayat kontak atau kemungkinan jalur terhubung kepada riwayat kontak. Sehingga, tak perlu juga panic buying alias borong segala rupa untuk stok.
Pastikan saja jarak aman tidak terkena cipratan ludah dan napas orang lain; lalu pastikan tak menggunakan tangan yang tak steril untuk mengusap mulut, hidung, dan mata; serta segera cuci tangan menyeluruh menggunakan air dan sabun, begitu ada kesempatan.
Apakah cara-cara itu efektif?
Fakta di China dan sejumlah negara yang telah memberlakukannya, terjadi perlambatan penyebaran setelah pemberlakuan pembatasan interaksi, yang mana pun bentuknya. Tentu, perbandingannya adalah dengan saat sebelum atau tidak ada pembatasan yang efektif.
Sejarah wabah flu Spanyol pada 1918 juga memperlihatkan pula efektivitas pembatasan interaksi sedini mungkin terhadap jumlah kasus, penyebaran lanjutan, dan atau tingkat kematian.
Semakin awal pembatasan interaksi diterapkan, jumlah kasus yang terjadi lebih sedikit dibandingkan wilayah lain yang berjeda terlalu lama sebelum menerapkan pembatasan interaksi ini.
Dalam banyak riset, kasus di Philadelphia dan St Louis menjadi gambaran perbandingan penanganan wabah flu pada 1918. Meski namanya flu Spanyol, tak ada teori hingga hari ini yang menyebut Spanyol sebagai asal virus.
Buat pengingat, wabah flu Spanyol ini menewaskan 17 juta orang, bahkan diperkirakan lebih dari itu dalam kenyataannya.
Jadi, mulai jaga jarak dulu. Kurangi sementara acara kumpul-kumpul. Kesehatan kita dan orang-orang di sekitar kita, yang akhirnya adalah kesehatan kita semua, saat ini adalah yang utama.
Bagi Anda yang merasa punya gejala terinfeksi virus corona atau sempat berinteraksi dengan pasien positif terinfeksi virus corona, segera periksakan diri ke rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk pemerintah.
Bila pernah berinteraksi dengan pasien positif terinfeksi virus corona tetapi gejala belum muncul, tetap lakukan segera karantina diri.
Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.