Biografi Lengkap John Lennon dan Sejarah The Beatles (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2020/06/biografi-lengkap-john-lennon-page-2.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Biografi Lengkap John Lennon dan Sejarah The Beatles - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Kesuksesan terus berlanjut. Nyaris semua singel mereka mencapai peringkat teratas di tangga lagu Inggris, namun 'I Wanna Hold Your Hand' di tahun 1964 adalah singel pertama yang berhasil menembus industri musik Amerika Serikat, sekaligus mengawali apa yang disebut sebagai 'British Invasion'.
Sejak saat inilah musik The Beatles tersebar ke seluruh dunia, meraih sukses di mana-mana, terkenal di setiap penjuru. Konser mereka selalu dipadati fans yang sangat fanatik, yang mengejar-ngejar band ini ke mana pun mereka pergi. Teriakan fans membuat The Beatles bahkan tidak dapat mendengarkan suara mereka sendiri di atas panggung.
Di tahun 1966, akhirnya The Beatles memutuskan untuk berhenti mengadakan konser. Selain karena begitu ributnya penonton sehingga musik mereka jadi tidak terdengar jelas, musik The Beatles juga telah menjadi amat berkembang, hingga tidak dapat dimainkan secara langsung dengan teknologi pertunjukan live di masa itu.
Keputusan ini ditanggapi secara luas di dunia, yang menyangsikan kelanjutan band ini. Namun The Beatles menjawabnya dengan album Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band di tahun 1967, yang hingga kini masih diakui banyak kalangan sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa.
Setelah kematian Epstein di tahun 1967, Lennon adalah orang yang tidak senang akan tindakan McCartney, yang mengambil alih kepemimpinan band. Ia membenci proyek-proyek yang dipimpin McCartney, seperti film Magical Mystery Tour dan Let It Be.
Lennon juga menjadi orang yang pertama kali melanggar kesepakatan awal The Beatles, yaitu tidak membawa istri dan pacar pada proses rekaman, dengan membawa Yoko Ono dalam proses pembuatan album White Album di tahun 1968. Lennon juga orang yang pertama menyatakan ingin keluar dari The Beatles.
Setelah band ini bubar di tahun 1970, perseteruan antara Lennon dan McCartney terus berlanjut. Salah satunya, Lennon kesal karena McCartney mendahuluinya dalam menyatakan bubarnya The Beatles. Lennon, Harrison, dan Starr, juga melawan McCartney di pengadilan dalam membubarkan band ini.
1970-1980
Saat masih bergabung dengan The Beatles, Lennon (bersama Yoko Ono, istrinya) merekam tiga album eksperimental, Unfinished Music No. 1: Two Virgins, Unfinished Music No. 2: Life with the Lions, dan Wedding Album. Album solo pertamanya, di luar ketiga proyek tersebut, adalah Live Peace di Toronto 1969, dengan Plastic Ono Band.
Ia juga merekam tiga singel, anthem anti-perang "Give Peace a Chance", "Cold Turkey", dan "Instant Karma".
Setelah bubarnya The Beatles pada 1970, Lennon meluncurkan album John Lennon/Plastic Ono Band. Lagu "God" menuliskan orang-orang dan hal-hal yang tidak dipercayai Lennon - berakhir dengan "Beatles".
Album Imagine menyusul pada 1971, dan lagu dengan judul yang sama menjadi anthem bagi gerakan anti-agama dan anti-perang. Videonya direkam serba putih (pakaian putih, piano putih, ruangan p[utih). Ia menulis "How Do You Sleep?" sebagai serangan pada McCartney, dan menampilkan George Harrison pada gitar. Namun kemudian Lennon mengklaim lagu tersebut adalah tentang dirinya sendiri.
Sometime in New York City (1972) lantang dan secara eksplisit berbau politik, dengan lagu mengenai pemberontakan di penjara, diskriminasi rasial, peran Inggris terhadap Irlandia Utara, dan permasalahannya sendiri dalam memperoleh Green Card di Amerika Serikat. Lennon telah tertarik pada politik sayap kiri sejak akhir tahun 1960.
Pada 30 Agustus 1972, Lennon dan band pendukungnya, Elephant's Memory, tampil dalam dua konser di Madison Square Garden di New York. Ini adalah penampilan konser penuh Lennon yang terakhir.
Lennon dan Ono sempat berpisah beberapa minggu. Lennon pindah ke California, dan memulai periode yang disebutnya sebagai 'lost weekend' (walaupun sebenarnya ini berlangsung sekitar 18 minggu).
Lennon meirlis Mind Games di tahun 1973, yang dikreditkan pada "The Plastic U.F. Ono Band". Ini juga album solo pertama yang diproduksi Lennon tanpa input dari Yoko. Lennon menulis "I'm the Greatest" untuk album Ringo Starr, 'Ringo', dan merekam versinya sendiri dari lagu itu (yang terdapat pada album 'John Lennon Anthology').
Perilaku Lennon pada masa ini sangat buruk, dengan banyak malam dihabiskan di tempat pemabuk. Lagu-lagu dalam periode ini (terdapat pada Mind Games dan Walls and Bridges) memuat nada meminta maaf yang sepertinya ditujukan pada Ono. Dari saran Ono, Lennon mengambil May Pang sebagai asisten dan kekasihnya pada masa ini.
Lennon tampil sebagai tamu kejutan pada konser Elton John di Madison Square Garden, di mana mereka menampilkan "Lucy in the Sky with Diamonds", "Whatever Gets You Thru The Night", dan "I Saw Her Standing There" bersama. Ini adalah penampilan konser terakhirnya di depan audiens rock.
Kebetulan, Yoko Ono hadir pada konser itu, dan setelah pertemuan di belakang panggung, keduanya kembali bersama. Setelah penampilan itu, Lennon pergi ke Florida, dan menandatangani pembubaran The Beatles secara hukum. Kemudian Lennon kembali tinggal bersama Yoko Ono, dan Ono hamil putra pertama mereka.
Pada 1975, Lennon meluncurkan album Rock 'n' Roll, yang berisi versi kover dari lagu-lagu artis lain. Album ini tidak diterima dengan baik oleh banyak kritikus, namun memuat sebuah lagu yang banyak dipuji, "Stand By Me".
David Bowie memperoleh posisi nomor satu di tangga lagu Amerika Serikatnya yang pertama (di tahun 1975) dengan lagu "Fame", yang ditulis oleh Lennon (yang juga mengisi vokal dan gitar) dan Carlos Alomar.
Lennon tampil pada penampilan musikal publik yang terakhir di ATV, 18 April 1975, menampilkan "Imagine" dan "Slippin' and Slidin" dari LP Rock 'n' Roll. Dan pada 9 Oktober 1975 - ulang tahun Lennon yang ke-35 – putranya, Sean Taro Ono Lennon, lahir, dan Lennon pun berhenti dari bisnis musik untuk merawatnya.
Masa istirahat Lennon berakhir pada 1980, tahun di mana ia menulis banyak lagu saat liburan ke Bermuda, dan mulai berpikir untuk merekam album baru.
Lennon dan Ono pun akhirnya memproduksi album Double Fantasy, album konsep yang fokus pada hubungan mereka. Nama album ini diinspirasi dari spesies yang dilihat Lennon di Bermuda Botanical Gardens; ia menyukai nama itu dan berpikir itu deskripsi yang sempurna bagi pernikahannya dengan Ono.
Pasangan Lennon memulai kembali wawancara-wawancara dan perekaman video untuk mempromosikan album itu. Walaupun Lennon berkata pada wawancara bahwa ia tidak pernah menyentuh gitar selama 5 tahun, beberapa lagu seperti "I'm Losing You" dan "Watching the Wheels" dikerjakan di rumahnya. "(Just Like) Starting Over" pun mendaki tangga lagu, dan Lennon mulai berpikir tentang tur keliling dunia.
Menjelang akhir hidupnya, Lennon menunjukkan ketidaksenangan pada autobiografi George Harrison, I Me Mine. Menurut Ono, ia juga tidak senang karena lagu-lagu McCartney seperti "Yesterday", "Hey Jude", dan "Let It Be" lebih banyak dinyanyikan artis lain daripada lagu yang diciptakannya.
Lennon ditembak mati Mark David Chapman di depan apartemennya di New York, pada 8 Desember 1980.
Kehidupan pribadi
Pada salah satu wawancara terakhirnya, di bulan September 1980, tiga bulan sebelum wafatnya, Lennon berkata bahwa ia selalu 'macho' dan tidak pernah mempertanyakan sikap chauvinisnya terhadap wanita, hingga ia bertemu Ono.
Lennon selalu jauh dengan putra pertamanya, Julian, namun sangat dekat dengan putra keduanya, Sean, dan menyebutnya 'kebanggaanku'. Pada saat-saat terakhir hidupnya, ia mengambil peran sebagai 'houseband' atau 'ayah rumah tangga', dan berkata bahwa ia lebih berperan sebagai istri dan ibu dalam hubungan mereka.
Baca lanjutannya: Biografi Lengkap John Lennon dan Sejarah The Beatles (Bagian 3)