Peneliti: Kehilangan Indera Penciuman Bisa Jadi Tanda Gejala Infeksi COVID-19
https://www.naviri.org/2020/05/kehilangan-indera-penciuman-infeksi-corona.html
Naviri Magazine - Para ahli rinologi di Inggris menyatakan, kehilangan indera penciuman dan perasa bisa menjadi salah satu tanda tubuh telah terinfeksi COVID-19.
Pernyataan itu disampaikan setelah para peneliti melihat serangkaian bukti-bukti gejala yang dialami pasien COVID-19. Di Korea Selatan, China, dan Italia, misalnya, sekitar satu per tiga pasien COVID-19 dilaporkan kehilangan indera penciuman atau dikenal sebagai anosmia atau hiposmia.
“Di Korea Selatan, di mana telah dilakukan penelitian yang cukup banyak, 30 persen pasien COVID-19 mengalami anosmia sebagai gejala utama yang mereka hadapi dalam kasus-kasus ringan,” ujar Profesor Nirmal Kumar, ahli rinologi di Inggris.
Para ahli di dunia juga menyebutkan hal yang sama, alih-alih mengalami demam, batuk, dan sesak napas, beberapa pasien COVID-19 yang tidak mengalami gejala justru kehilangan indera penciuman dan perasa, sebagai tanda awal dari infeksi virus corona.
Orang-orang yang tidak mengalami gejala umum saat terinfeksi SARS-CoV-2 ini telah memainkan peran penting dalam penyebaran virus super masif ke berbagai belahan dunia.
Apalagi ketika mereka keluyuran di luar ruangan, pergi ke tempat umum, berkumpul dengan orang-orang sehat, tidak mengkarantina atau mengisolasi diri dengan alasan tak punya gejala.
Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.