Viral, Pengatur Lalu Lintas di Yogyakarta Ini Pakai Masker Galon Bekas

Viral, Pengatur Lalu Lintas di Yogyakarta Ini Pakai Masker Galon Bekas, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Bagi pengendara kendaraan bermotor yang melintas di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, belakangan ini di tengah wabah virus corona (Covid-19), pasti menemui pemandangan tak lazim.

Saat melintas di pertigaan Jalan Tamansiswa, pengendara kendaraan bermotor akan melihat sosok sukarelawan pengatur lalu lintas berpenampilan unik, yaitu memakai galon air bekas sebagai pengganti masker.

Sukarelawan pengatur lalu lintas berpenampilan unik ini bernama Ali Akbar. Dengan tanpa alas kaki, kepala tertutup galon air, rompi jingga dan bendera kecil, pria berumur 52 tahun ini tampak cekatan mengatur lalu lintas di Jalan Tamansiswa.

Jika melihat bagian belakang galon yang dipakai, terlihat tulisan "BERSAMA MELAWAN CORONA". Tulisan ini sengaja dibuat Ali untuk mengingatkan bahaya Corona, dan pentingnya kebersamaan untuk melawan Corona.

Bagi Ali, menggunakan galon air bekas sebagai pengganti masker bukan tanpa alasan. Selain masker medis susah dicari, Ali juga tak cocok menggunakan masker berbahan kain yang harus dicuci usai dipakai.

"Ini mengurangi (penggunaan) masker. Jadi nggak kena apa-apa. Kalau kain kan sekali pakai terus nyuci. Kalau galon kan nggak, bisa dilap, disemprot. Ini rutin dicuci lho," ujar Ali.

Pria asli Jawa Timur yang saat ini berdomisili di daerah Gondolayu, Jetis, Kota Yogyakarta ini mengaku sudah dua hari belakangan memakai galon bekas air untuk menggantikan masker.

Ali menerangkan, dirinya terinspirasi dari para petugas medis yang memakai APD helm, kacamata, dan masker sekaligus. Dari penampilan para petugas medis itu, Ali pun membuat APD-nya sendiri dengan memanfaatkan galon air bekas.

"Kalau orang kan pake pelindung, APD. Nah saya mending pakai ini, praktis, daripada galon nganggur," papar Ali.

Ali menyebut, setiap hari dirinya mengais rezeki di Jalan Tamansiswa, dari saat jam anak sekolah berangkat hingga pukul 18.00. Sebelum pandemi Corona, Ali menyebut dirinya bisa membawa pulang Rp30 ribu setiap kali bertugas di jalan.

"Kalau sebelum ada Corona, sehari bisa ngumpulin uang sampai Rp30 ribu. Kalau sekarang gak sampai segitu," urai Ali.

Saat pandemi virus Corona, yang menyebabkan banyak warga Yogyakarta memilih tinggal di rumah, Ali mengaku penghasilannya jauh menurun. Untuk mendapatkan Rp30 ribu bukan hal yang mudah sejak sebulan belakangan.


Related

News 5449790080163124994

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item