Benarkah Rajin Cuci Tangan Saat Traveling Bisa Cegah Virus Corona?
https://www.naviri.org/2020/03/rajin-cuci-tangan.html
Naviri Magazine - Dua orang WNI di Depok dikonfirmasi sebagai kasus pertama virus corona di Indonesia, Senin (2/3). Kasus virus corona di Indonesia dikonfirmasi secara langsung oleh Presiden Jokowi, dan juga Menteri Kesehatan, Terawan.
Kedua korban terjangkit menjalani perawatan intensif di RS Sulianti Saroso. Kabar ini tentu saja bikin traveler jadi waswas.
Apalagi destinasi wisata yang biasanya jadi andalan untuk jalan-jalan ke luar negeri, seperti Singapura, Jepang, dan Korea Selatan, juga mendapat banyak korban akibat virus itu. Menanggapi hal ini, Presiden Jokowi mengimbau masyarakat agar selalu menjaga higienitas.
"Kita harus jaga higienis, banyak cuci tangan kita, penting sekali," kata Presiden Jokowi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dalam kesempatan tersebut.
Imbauan untuk rajin mencuci tangan bukan hanya digaungkan oleh sang presiden. Kementerian Luar Negeri, melalui akun resmi Safe Travel, juga mengingatkan traveler yang sedang berada di Korea Selatan, untuk rajin mencuci tangan.
Begitu pula dengan Singapura yang menjadi hub internasional bagi banyak penerbangan dunia. Pemerintah setempat giat mengingatkan wisatawan dan warganya untuk rajin mencuci tangan dalam berbagai kegiatan, ketika virus corona mulai merebak.
Tapi, apa benar rajin mencuci tangan bisa mencegah terjangkit virus corona?
Menurut catatan World Health Organization (WHO), virus corona dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil air liur (droplet) dari hidung atau mulut, yang menyebar ketika seseorang dengan COVID-19 mengalami batuk atau membuang napas.
Sebuah riset yang diterbitkan dalam Journal of Hospital Infection pada Februari 2020 menyebutkan, virus corona dapat bertahan hidup di permukaan benda mati, hingga sembilan hari. Dengan catatan, benda tempat virus bertahan hidup berada di temperatur suhu ruangan.
Dengan kondisi tersebut, apabila tak sengaja menyentuh benda yang dihinggapi virus corona yang menyebar dari pengidap, lalu tanpa sengaja menyentuh mata, hidung, atau mulut, maka ada kemungkinan kita juga akan terjangkit.
Seperti yang diberitakan Medical News Today, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika mengatakan bahwa cara terbaik untuk membunuh virus adalah mencuci tangan dengan baik.
Tidak cuma membilas dengan air, tetapi juga mencuci tangan menggunakan sabun. Sabun digunakan untuk menggosok telapak tangan, punggung tangan, sekat antara jari, hingga bagian bawah kuku.
Proses gosok-menggosok ini setidaknya mesti berlangsung sekitar 20 detik, sebelum dibilas dengan sabun. Setelahnya kita bisa mengeringkan tangan menggunakan handuk bersih.
Hal ini dilakukan karena peneliti menemukan bahwa zat desinfektan seperti etanol (alkohol), hidrogen peroksida (pemutih), dan natrium hipoklorit (zat pemutih lainnya), sangat ampuh untuk membunuh virus corona.
Buat yang rajin traveling, ada baiknya lebih sering mencuci tangan, dengan sabun atau cairan antiseptik. Karena kita pasti akan bertemu orang dengan berbagai kondisi di tempat-tempat tertentu, seperti bandara, terminal, stasiun kereta, kawasan objek wisata, atau di dalam pesawat.
Prof. Christos Nicolaides, dari hasil penelitiannya, mengungkapkan bahwa sebanyak 30 persen orang tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet. Bukan cuma itu, hanya 20 persen atau sekitar 1 dari 5 orang saja yang benar-benar membersihkan tangan mereka di bandara.
Menjaga diri agar tetap higienis adalah cara untuk mengurangi penyebaran wabah COVID-19 yang tak kunjung usai. Para peneliti juga meyakini bahwa apabila ada 60 persen penumpang menjaga kebersihan tangannya, maka penyebaran penyakit dapat diperlambat hingga 70 persen.
Prof. Nicolaides dan rekan-rekannya dalam riset juga mencatat, akan lebih baik apabila bandara menambah jumlah wastafel untuk mencuci tangan. Baik di dalam maupun di luar toilet, sehingga traveler punya kesempatan untuk lebih sering mencuci tangan.
Peneliti juga menyarankan agar seluruh permukaan bandara lebih sering dibersihkan dan diberi disinfektan, supaya terbebas dari kuman atau virus. Terutama di kawasan-kawasan yang sering dikunjungi orang-orang.
"Hasil studi kami menyimpulkan bahwa kebersihan tangan dalam suatu populasi bisa jadi solusi yang sederhana, sekaligus efektif untuk mencegah penularan atau infeksi, serta mengurangi risiko pendemi global," tulisnya dalam riset itu.