Pasien yang Meninggal di Cianjur ternyata Positif Corona, Ini Penjelasan Pemerintah

Pasien yang Meninggal di Cianjur ternyata Positif Corona, Ini Penjelasan Pemerintah, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, menjelaskan sebab seorang pegawai Telkom yang meninggal di Rumah Sakit Dr Hafidz (RSDH) Cianjur sempat dinyatakan negatif virus Corona, namun belakangan ternyata positif Corona.

Yurianto menjelaskan, dalam sejumlah kasus suspect Covid-19, memang pemeriksaan tidak cukup dilakukan satu kali.

Suspect yang dinyatakan negatif masih terus dipantau, dan jika menunjukkan gejala-gejala klinis akan diuji kembali.

"Dalam beberapa kasus, kami memeriksa dua hingga tiga kali, baru ketahuan positif Covid-19," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Pasien di Cianjur itu meninggal pada 3 Maret lalu. Ketika itu, pasien masih dalam posisi suspect Covid-19. Yuri menjelaskan, pasien awalnya dirawat di Bekasi. Setelah diuji spesimen pertama di laboratorium, hasilnya negatif.

Berikutnya diuji spesimen kedua. Belum keluar hasil uji kedua ini, pasien sudah meninggal. Sedangkan hasil tes Corona baru bisa diketahui setelah 2-3 hari. "Jadi butuh proses. Tidak kemudian sekali datang langsung positif," kata Yuri.

Related

News 6669776140831348946

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item