Mengenal 7 Pintu Neraka dan Siksa Pedih yang Menanti di Dalamnya
https://www.naviri.org/2020/03/mengenal-7-pintu-neraka-dan-siksa-pedih.html
Naviri Magazine - Neraka adalah kehinaan yang sangat besar, dan kerugian yang mendalam. Tidak ada kehinaan yang lebih hina darinya. Tidak ada kerugian yang lebih besar darinya. Ia adalah negeri kesedihan, kepedihan, dan kesengsaraan. Dialah seburuk-buruknya tempat tinggal.
Banyak sekali ayat Al-Quran yang menginformasikan neraka, termasuk tingkatan-tingkatannya, dan para calon penghuninya. Antara lain yang diungkap dalam Surat al-Hijr berikut ini:
"Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (para pengikut setan) semuanya. Ia (Jahannam) mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka." (Q.S. al-Hijr [15]: 43-44).
Secara terpisah, Al-Quran menyebutkan ketujuh nama pintu atau tingkatan neraka tadi.
Pertama, neraka Jahanam. Menurut Yahya ibn Salam, selain sebagai nama umum untuk nama-nama neraka, nama “Jahanam” juga merupakan nama tingkatan pertama. Diterangkan oleh mayoritas ulama tafsir, Jahanam adalah tingkatan teratas neraka. Ia dikhususkan untuk umat Nabi Muhammad saw. yang maksiat.
Dikemukakan, tingkatan ini akan dihuni oleh para ahli tauhid. Mereka akan mendapat siksa sesuai dengan kadar dosa dan kesalahannya. Kemudian, mereka diangkat dan dimasukkan ke dalam neraka, sehingga tingkatan ini pun menjadi kosong, sebagaimana dijelaskan oleh al-Qurthubi.
Berdasarkan riwayat-riwayat ini, makna “Jahanam” dalam ayat, "Dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang kafir," (Q.S. al-Isra’ [17]: 8), menunjukkan makna neraka secara umum, bukan neraka Jahanam sebagai tingkatan pertama. Sebab, tingkatan ini tidak dihuni oleh orang-orang kafir.
Kedua, neraka Lazha. Menurut Mujahid dalam Tafsîr-nya, kata lazha berarti ‘menyala-nyala’. Hal ini sejalan dengan yang diinformasikan dalam dalam Surat al-Lail, "Maka kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala," (Q.S. al-Lail [92]: 14).
Lantas, siapakah calon penghuni neraka ini? Lanjutan Surat di atas menyampaikan, "Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)." (Q.S. al-Lail [92]: 15-16).
Menurut Muqatil ibn Sulaiman, “Kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala,” maksud ‘kalian’ di sana adalah para penduduk Mekah yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan.
Ketiga, neraka Huthamah. Informasi tentang neraka ini dapat kita temukan dalam Surat al-Humazah, "Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah, yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka." (Q.S. al-Humazah [104]: 4-8).
Lantas, siapakah yang diancam dengan siksa neraka ini? Bagian awal surat di atas menyatakan, "Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat (al-humazah) lagi pencela (al-lumazah), yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya dapat mengkekalkannya." (Q.S. al-Humazah [104]: 1-3).
Muqatil ibn Sulaiman menafsirkan, al-humazah adalah pelaku namimah atau orang yang suka mengadu domba dan memakan daging bangkai orang lain, karena umpatan-umpatannya. Sedangkan al-humazah adalah orang yang suka menjuluki orang lain dengan julukan yang tidak disukainya.
Keempat, neraka Sa’ir. Dalam Al-Quran, makna Sa‘ir adalah ‘menyala-nyala.’ Digambarkan dalam Surat al-Mulk, neraka ini merupakan seburuk-buruknya tempat kembali. Tatkala dilemparkan ke dalam neraka ini, para penghuninya akan mendengar suara yang mengerikan. Hampir saja neraka itu terpecah lantaran kemarahannya.
Berdasarkan informasi Surat al-Mulk di atas, diketahui bahwa di antara calon penghuni neraka ini adalah mereka yang mendustakan pemberi peringatan. Ditambahkan dalam surat yang lain, calon penghuni neraka ini adalah orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, dan para pengikut setan yang jahat.
Lanjutan surat itu menyatakan, "Yang telah ditetapkan terhadap setan itu bahwa siapa saja yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka." (Q.S. al-Hajj [22]: 4).
Kelima, neraka Jahim. Diinformasikan oleh Al-Quran bahwa neraka ini akan dihuni oleh orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah (Q.S. [5]: 10), orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat-Nya dengan melemahkan kemauan untuk beriman (Q.S. al-Hajj [22]: 51).
Dalam ayat lain, neraka ini dijanjikan untuk orang-orang yang sesat. "Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat." (Q.S. Syu‘ara [26]: 91).
Maksud orang-orang sesat di sana adalah orang-orang kafir dari kalangan bani Adam yang tersesat dari jalan petunjuk, sehingga mereka menyembah selain Allah, seperti berhala yang kelak tidak akan memberikan pertolongan kepada mereka. Pantaslah, menurut al-Thabari, Abu Jahal termasuk penghuni neraka ini.
Keenam, neraka Saqar. Di antara calon penghuni neraka ini adalah orang-orang yang tidak shalat, tidak menyantuni orang miskin, orang yang suka membicarakan yang batil, dan orang yang mendustakan hari Pembalasan.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan Al-Quran, “Apakah yang memasukkanmu ke dalam Saqar (neraka)?”
Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan kami membicarakan yang batil bersama orang-orang yang membicarakannya, dan kami mendustakan hari Pembalasan.” (Q.S. Muddatsir [74]: 42-46).
Ketujuh, neraka Hawiyah. Disebutkan dalam banyak riwayat bahwa neraka ini merupakan tingkatan neraka yang paling bawah. Disebutkan pula bahwa orang-orang munafik akan menjadi calon penghuni neraka ini.
Sebab, dijelaskan dalam Al-Quran, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. (Q.S. al-Nisa’ [4]: 145). Orang munafik adalah orang-orang yang ikrar beriman, beramal seperti orang-orang yang beriman, namun hatinya adalah hati orang-orang yang kufur.