Melacak Asal Usul Putri Duyung Menurut Penelitian Ilmuwan
https://www.naviri.org/2020/03/melacak-asal-usul-putri-duyung.html
Naviri Magazine - Tidak diketahui pasti apakah legenda duyung berasal dari kisah nyata atau bukan. Namun, berdasarkan telaah ilmiah di beberapa perairan yang di masa lalu tempat duyung sering dikisahkan, memang dihuni hewan-hewan spesial.
Beberapa hewan spesial itu hingga kini masih hidup di perairan tawar atau asin. Hewan-hewan inilah yang sering disalahtafsirkan sebagai duyung. Mungkin karena kebiasaan hidupnya, bentuk dan performa mereka memang mirip. Apalagi bila dilihat dari kejauhan.
Hewan-hewan ini dikenal sebagai dugong, manatee, dan sapi laut (sea cow). Ketiga spesies ini memiliki bentuk tubuh yang mirip, namun hidup di lingkungan perairan yang berbeda. Tergolong sebagai mamalia yang suka menyusui dan berjemur di batu karang dan tepi-tepi perairan, atau melenguh dan bersuara lantang.
Dugong adalah mamalia laut pemakan tumbuhan. Bisa ditemukan di perairan dangkal kawasan pantai India, Pasifik Selatan (dari wilayah pantai timur Afrika sampai utara Australia), perairan pantai Papua, dan kepulauan lain di Pasifik. Dugong berwarna cokelat kelabu, tubuhnya sepanjang 2,7 meter, dan mampu hidup sampai usia 70 tahun.
Kemudian, ada tiga jenis manatee yang sudah dikenal. Ada yang hidup di perairan Karibia, dan sepanjang pantai tenggara Amerika Selatan.
Ada yang di sepanjang perairan pantai dan muara sungai Florida (AS), dan jenis ketiga hidup di perairan tawar sungai Amazon. Manatee ada yang hidup di air tawar dan air asin. Warna manatee kelabu, dengan ukuran panjang tubuh 4 meter.
Sapi Laut (sea cow), pertama kali ditemukan dan diidentifikasi pada 1741 di dekat Pulau Commander di Laut Bering. Sapi laut biasanya suka hidup di perairan dangkal dekat pantai. Ukuran tubuhnya bisa sepanjang 7,6 meter, dan warnanya kelabu kecokelatan, dengan pola polkadot samar.
Ketiga hewan air yang menyusui anaknya ini termasuk dalam kelompok ordo (grup) hewan mamalia air, yang disebut sirenia.
Penamaan kelompok mamalia air ini dibuat para ilmuwan, berdasarkan kepercayaan kuno (mitologi) bahwa hewan-hewan sirenia inilah yang dulu diyakini para pelaut sebagai sirens atau duyung.