Kisah Cinta Tragis di Zaman Yunani Kuno, Abad Pertama Masehi
https://www.naviri.org/2020/03/kisah-cinta-tragis-di-zaman-yunani-kuno.html
Naviri Magazine - Pengebirian adalah larangan besar di bawah hukum Romawi, bahkan terhadap budak sekalipun. Pada masa lalu di Yunani, laki-laki penyuka sesama jenis sudah ada. Tak terkecuali, Kaisar Nero yang berkuasa waktu itu.
Nero menyukai seorang pemuda bernama Sporus, dan berniat menikahinya. Namun, sebelum menikah, Nero mengebiri Sporus terlebih dahulu.
Dalam upacara pernikahan keduanya pada 67 Masehi, Sporus dikisahkan didandani seperti layaknya pengantin perempuan. Ia mengenakan kerudung transparan, diberi mahar, dan mendapatkan bulan madu yang indah di Yunani.
Mungkin saja, Nero mengawini Sporus untuk memadamkan rasa bersalah yang terus menghantui dirinya, karena telah menendang istrinya yang sedang hamil muda, Sabina, hingga tewas pada tahun 65 Masehi.
Sporus, dianggap oleh Nero, memiliki kemiripan yang luar biasa dengan Sabina, dan Nero bahkan memanggil Sporus dengan nama istrinya yang sudah meninggal tersebut.
Akan tetapi, pernikahan kedua pria ini hanya berlangsung singkat. Nero bunuh diri pada tahun 68 Masehi. Sporus pun menjadi ‘janda’.
Sporus kembali terlibat percintaan dengan orang berkuasa lainnya, Kaisar Otho. Namun malang, sang pemimpin juga meninggal, lantaran dibunuh oleh musuh-musuhnya.
Sporus kemudian dijodohkan dengan Kaisar Vitellius yang rakus, tamak, dan tercela. Vitellius kemudian memiliki ide jahat untuk membuat pertunjukan paruh waktu selama pertandingan gladiator; merencanakan Sporus untuk berpakaian sebagai wanita muda dan diperkosa beramai-ramai oleh para petarung.
Gagasan busuk tersebut direncanakan agar para penonton di Colosseum lebih menikmati permainan. Sayangnya, isu ini bocor dan sampai ke telinga Sporus. Pemuda malang ini lalu memutuskan untuk bunuh diri, demi menghindari penghinaan semacam itu.