Mahasiswa Malang Menciptakan Kursi Pintar Penghilang Stres
https://www.naviri.org/2020/02/mahasiswa-malang-menciptakan-kursi-pintar.html
Naviri Magazine - Kursi terapi penghilang stres karya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih medali perak di ajang ASEAN Innovation Science and Entrepreneur Fair 2020, yang dilangsungkan di Surabaya.
Inovasi yang meraih medali perak ini bertajuk 'Terapi Penghilang Stres dengan Kursi Musik Alami'. Inovasi teknologi berbasis kewirausahaan ini merupakan rancangan Dicky Marcellino Akbar, Ardi BC, Kholil Maharno, Hadi Purnomo, dan Revaldo Yuanda.
Dicky, salah satu anggota tim, menjelaskan cara kerja kursi penghilang stres yang menggunakan sensor pendeteksi yang bisa merespons penggunanya.
"Kursi ini menggunakan audio dan arduino (sebuah platform komputasi), serta sensor jarak sebagai pendeteksi ketika pengguna duduk untuk kemudian secara otomatis kursi akan memainkan musik," kata Dicky Marcellino, salah satu anggota tim di Malang, Jawa Timur.
Sementara, di pusat tertentu pada kursi yang digunakan, ada getaran dengan modul getar dan arduino. Getaran itu difungsikan sebagai terapi untuk menghilangkan stres.
Menurut dia, tingginya beban pekerjaan memicu terjadinya gejala stres. Tingkat stres seseorang dapat dipicu oleh beragam faktor, mulai dari tingkat pendapatan, beban pekerjaan, maupun masalah-masalah lain yang tidak pernah terbayangkan.
Stres, kata dia, juga mampu menyebabkan beberapa masalah pada tubuh yang sebenarnya sepele, tapi cukup mengganggu.
"Stres berlebihan bisa menyebabkan depresi, bahkan gangguan kejiwaan," ucapnya.
Ketika seseorang merasakan stres, lanjutnya, tubuh membacanya sebagai sebuah serangan atau ancaman. Seseorang melindungi diri, tubuh akan memproduksi berbagai hormon stres, seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin.
"Peningkatan hormon pada tubuh penyebab stres ini membuat jantung jadi berdetak kencang karena denyut jantung yang semakin meningkat, napas jadi lebih cepat dan singkat, otot-otot menegang, tekanan darah naik, mudah cemas, sulit tidur, hingga sulit berpikir jernih," ujarnya.
Hipotesis kelompok ini menyatakan antara intensitas mendengarkan musik dan stres seseorang menggunakan metode uji Kendall's disimpulkan bahwa mendengarkan musik dapat menurunkan stres.