Viral, Bocah Malang Korban Bullying Mendapat Sumbangan Rp 2,5 Miliar
https://www.naviri.org/2020/02/bocah-malang-korban-bullying.html
Naviri Magazine - Sebuah video dari Australia viral di media sosial, lantaran kisah miris di baliknya. Seorang bocah berusia 9 tahun, yang mengalami kelainan fisik, mengaku ingin bunuh diri karena tak kuat jadi korban bullying.
Video bocah bernama Quaden Bayles tersebut diunggah oleh ibunya, Yarraka Bayles, di Facebook. Hingga Jumat (21/2), video tersebut telah disaksikan oleh 17 juta orang dan dibagikan lebih dari 300 ribu orang.
Dalam video tersebut, Quaden yang menderita dwarfisme duduk di kursi mobil, menangis karena jadi korban bullying di sekolah. Beberapa kali, dia mengatakan ingin mati saja. Dia terlihat mencoba mencekik lehernya sendiri, tapi tangannya terlalu kecil.
"Saya ingin seseorang membunuh saya," kata Quaden.
"Saya ingin menusuk jantung saya," lanjut dia lagi.
Yarraka mengatakan, Quaden memiliki kecenderungan bunuh diri karena selalu di-bully karena fisiknya yang berbeda. Itulah sebabnya Yarraka harus mengawasi Quaden setiap hari, agar putranya tidak nekat.
Dikutip media News.com.au, Yarraka mengatakan keinginan bunuh diri Quaden bahkan muncul ketika bocah berambut pirang itu berusia enam tahun. Yarraka mengatakan, dia terpaksa merekam peristiwa itu untuk menunjukkan dampak bullying terhadap anak-anak.
"Ini adalah efek dari bullying, inilah akibatnya. Dan saya ingin orang-orang tahu betapa hal itu melukai kami sebagai sebuah keluarga, saya ingin mereka mendidik anak-anak mereka," kata Yarraka.
"Saya punya anak yang ingin bunuh hampir setiap hari. Setiap saat ada saja pemicunya; peristiwa yang terjadi di sekolah atau ketika kami di tempat umum," lanjut dia.
Video itu menuai respons dari seluruh dunia. Netizen mengaku marah atas peristiwa yang menimpa Quaden. Mereka kemudian menyampaikan kata-kata penyemangat dan cinta untuk Quaden.
"Saya menyesal kau mengalami hal ini, benar-benar membuat saya sakit hati! Tetaplah kuat, saya berharap kau mendapatkan bantuan yang kau perlukan," bunyi sebuah komentar di video tersebut.
"Bullying tidak baik. Ini menyesakkan. Tetaplah kuat kawan. Kau adalah anak lelaki yang tangguh dan pemberani. Ibumu kuat. Saya tidak kenal kamu atau keluargamu, tapi saya mengirim cinta dan hormat kepada kalian," bunyi komentar lainnya.
Quaden juga mendapatkan dukungan dari para atlet rugby di Australia. Dia bahkan diundang untuk menyaksikan pertandingan langsung di lapangan.
Komedian Amerika Serikat, Brad Williams, yang juga menderita dwarfisme menggalang dana di laman GoFundMe untuk mengajak Quaden jalan-jalan ke Disneyland di California.
Dalam wawancara dengan ABC Radio Sydney, Williams mengaku "hatinya hancur" melihat video tersebut. "Saya sendiri menderita dwarfisme. Saya sendiri di-bully saat kecil. Hati saya hancur melihat Quade, dan saya ingin melakukan sesuatu," kata Williams.
Hingga berita ini diturunkan, sumbangan agar Quaden bisa ke Disneyland telah mencapai USD 170 ribu atau lebih dari Rp 2,3 miliar.