Novel Lupus Ikut Membantu Menumbuhkan Minat Membaca Buku
https://www.naviri.org/2019/12/novel-lupus.html
Naviri Magazine - Hilman Hariwijaya, penulis serial Lupus, pernah bercerita bahwa dia sudah membayangkan serial Lupus yang ditulisnya akan diterbitkan dalam bentuk buku, ketika serial itu masih dimuat di majalah HAI.
Seperti kita tahu, semula Lupus hanya dimuat di majalah HAI secara berkala. Selama bertahun-tahun, Hilman menulis serial itu untuk konsumsi pembaca majalah HAI. Tetapi, seiring itu pula, Hilman tahu cepat atau lambat serial itu akan terbit dalam bentuk buku.
Kenyataannya, Lupus memang akhirnya dibukukan. Bahkan, serial itu semakin populer setelah diterbitkan dalam bentuk buku, hingga semua seri Lupus yang pernah dimuat di majalah HAI tercakup dalam buku-buku Lupus.
Selanjutnya, Hilman bahkan menulis Lupus ABG hingga Lupus Milenia. Jika Lupus “edisi kuno” suka naik sepeda balap, Lupus “edisi modern” naik mobil.
Buku serial Lupus memiliki ikatan batin dengan beribu-ribu remaja di Indonesia, termasuk saya. Dulu, buku-buku itu menjadi teman saya ketika tumbuh remaja. Bahkan, buku-buku itu juga ikut mendorong minat baca saya, hingga kemudian saya menjadi pembaca buku. Meski sekarang saya tidak lagi membaca serial itu, namun saya tahu Lupus ikut mewarnai perjalanan hidup saya.
Seperti yang disebutkan di atas, serial Lupus ikut membantu saya dalam mencintai aktivitas membaca. Melalui Lupus, saya seperti diberi tahu bahwa membaca itu asyik, kalau memang buku yang kita baca mengasyikkan.
Dari situ, saya pun berproses, hingga akhirnya tidak hanya membaca buku-buku ringan, tapi juga membaca buku-buku berat.