Begini Cara Membedakan Gorengan yang Minyaknya Dicampur Plastik
https://www.naviri.org/2019/12/gorengan.html
Naviri Magazine - Siapa yang tidak suka gorengan? Makanan ini sudah menjadi sahabat bagi masyarakat Indonesia. Dengan harga murah dan variasi yang bermacam-macam, makanan ini layak dicemil hangat-hangat atau bahkan dijadikan lauk pauk.
Sayangnya, untuk meraup untung lebih, sejumlah pedagang gorengan berbuat nakal dengan mencampur plastik pada minyak goreng panas. Padahal, ini sangat berbahaya! Sakit pencernaan hingga kanker bisa menimpa orang yang makan gorengan berplastik. Lalu, bagaimana cara membedakan gorengan asli dan gorengan plastik?
Dari rasanya, gorengan plastik bertekstur garing dan renyah
Siapa yang bisa menolak gorengan dengan cita rasa gurih, garing, renyah, dan berbunyi kriuk saat disantap? Sayangnya, inilah ciri-ciri awal gorengan yang dimasak dengan minyak berplastik.
Secara kimiawi, saat digoreng, plastik dan minyak tidak akan larut menjadi senyawa baru. Yang terjadi, plastik hanya meleleh dalam larutan minyak panas. Ini dikarenakan level polar plastik lebih kecil daripada minyak goreng. Dengan begitu, kandungan plastik tetap ada, dan tidak hilang begitu saja setelah proses penggorengan.
Kalau kamu mendiamkan gorengan sampai dingin, rasanya tetap renyah
Jika kamu masih belum yakin dengan ciri pertama, ciri kedua ini bisa lebih meyakinkan. Jika kamu membiarkan gorengan tersebut sampai dingin, rasanya akan tetap renyah. Padahal logikanya, rasa renyah akan muncul saat gorengan masih dalam keadaan hangat. Jika dingin, biasanya gorengan berkurang renyahnya, dan tepung terasa lebih menebal (terutama pada tempe goreng).
Tapi, justru muncul banyak bercak putih saat gorengan dingin
Jika kamu melihat ciri-ciri nomor dua, cek juga bagaimana penampakan gorengan. Setelah dingin, gorengan berbahaya ini tidak hanya masih renyah, melainkan memiliki bercak putih. Ini karena gorengan diolah dengan plastik berwarna bening, supaya warnanya tidak berubah drastis.
Kadang di balik renyah dan kriuknya, muncul rasa agak pahit
Meskipun renyah dan kriuk saat digigit, kalau kamu peka ada rasa semu-semu pahit pada gorengan ini. Rasa pahit ini tentu saja muncul dari plastik yang dicampur saat menggoreng.
Saat ditiriskan oleh penjual, warnanya tampak mengilat
Saat gorengan ditiriskan oleh penjualnya, kamu bisa mengamati terlebih dulu dari dekat. Biasanya, gorengan berplastik akan tampak mengkilat karena adanya lapisan plastik yang menyelubungi.
Saat dipegang, minyak pada gorengan terasa lebih lengket
Padahal, gorengan yang asli (digoreng tanpa plastik) akan terasa licin karena minyak. Beda dengan gorengan yang tertempeli minyak sekaligus lelehan plastik. Tentu saja gorengan berplastik lebih lengket.
Cara termudah untuk membedakan adalah dengan membakarnya
Gorengan akan meleleh kalau memang mengandung plastik. Ini tidak jauh beda seperti saat kamu sedang membakar plastik. Lelehannya bahkan sangat visible seperti lelehan lilin. Secara kimiawi, ini karena plastik yang dibakar akan bereaksi dengan oksigen.
Api dari pembakarannya pun besar. Bau hasil pembakarannya juga tidak enak. Mirip ketika kamu membakar sampah plastik. Kalau kata orang Jawa, bau yang dihasilkan “sangit”.
Meski kamu menyimpannya selama beberapa hari, tampilannya tetap tahan lama
Gorenganmu tidak habis dan membuatmu terpaksa menyimpannya? Coba cek! Kalau tampilannya masih tampak seperti baru dan tetap menggoda, mungkin ini tanda kamu harus waspada!